Lompat ke konten
Daftar Isi

Tips Menghindari Investasi Bodong

Tips Menghindari Investasi Bodong

Investasi bodong, apapun bentuknya, memang harus dihindari. Sebab, tidak hanya berpotensi kehilangan uang dan harta benda, namun dalam beberapa kasus, investasi bodong justru berisiko mengorbankan nyawa. 

Namun sayangnya, seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai investasi, semakin banyak juga jumlah investasi bodong yang beredar di pasaran. Lalu bagaimana cara menghindari investasi tipu-tipu ini? Simak tipsnya berikut ini:

Tips Menghindari Investasi Bodong

1. Ketahui ciri-ciri investasi bodong

Tips pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengetahui ciri-ciri investasi bodong. Ciri-ciri tersebut, seperti legalitasnya diragukan, tidak memiliki aset yang jelas dan bisa diperiksa, hingga menawarkan keuntungan besar dengan modal minim. 

Perlu diingat bahwasanya dalam investasi aset apapun, prinsip high risk high return tetap berlaku. Ini artinya, instrumen investasi apapun yang menawarkan keuntungan besar membutuhkan risiko yang besar juga, entah itu dalam bentuk modal dasar yang besar, risiko gagal bayar yang tinggi dan risiko investasi lainnya. Instrumen investasi yang legal umumnya tidak akan memberikan iming-iming keuntungan besar dengan modal minim. 

2. Pelajari mekanisme transaksi investasi ilegal

Selain mengetahui ciri-cirinya, Anda juga perlu mempelajari beberapa jenis transaksi investasi dan trading yang tidak diperbolehkan di Indonesia. Beberapa skema investasi dan trading ini adalah skema ponzi, titip investasi dan binary option.

Skema ponzi adalah skema penipuan keuangan berkedok investasi yang mana keuntungan investor terdahulu dibayar menggunakan uang setoran investor baru. Oleh sebab itu, umumnya pengguna skema ini akan mendorong investornya untuk terus mencari investor baru. 

Adapun titip investasi adalah investor menitipkan modal mereka kepada seorang investor yang lebih besar untuk dikelola. Skema ini legal untuk digunakan di reksadana selama manajer pengelola reksadana tersebut adalah perusahaan yang legal menurut aturan OJK. Namun untuk investasi lain, seperti ETF, saham atau obligasi, mekanisme ini tidak diperbolehkan. 

Di sisi lain, binary option adalah mekanisme trading yang mana trader diminta untuk menyetorkan sejumlah dana untuk membeli suatu instrumen lalu menebak apakah harga instrumen tersebut akan naik atau turun. Jika tebakan investor benar, maka akan ada penambahan pada modal investor tersebut, sebaliknya jika tebakannya salah, seluruh modal investor akan hangus. 

3. Pelajari modus operandi investasi ilegal

Supaya bisa terhindar dari investasi bodong, Anda juga perlu mengetahui modus operandi investasi bodong yang sebelumnya pernah terjadi di di Indonesia maupun di luar negeri. Di Indonesia, modus operandi ini bervariasi tidak hanya dalam bentuk endorsement binary option yang dilakukan oleh beberapa influencer. 

Ada juga individu yang terjebak dalam investasi ini karena terlibat dengan “oknum guru” tertentu. Oknum guru ini memasarkan dirinya sebagai pakar investasi dengan biaya “kursus” jutaan hingga puluhan juta rupiah. Dalam sesi kursus inilah oknum guru ini mengajak para muridnya yang sudah percaya omongannya untuk melakukan berinvestasi pada instrumen bodong.

Dalam beberapa kasus di luar negeri, ada juga investor yang terkena penipuan aplikasi investasi ilegal setelah berbicara melalui aplikasi online dating. Modusnya adalah, pelaku berpura-pura tertarik dengan investor tersebut, setelah berbicara cukup lama, pelaku lantas meminta sang investor untuk berinvestasi di aplikasi yang telah ditunjuk dengan iming-iming keuntungan yang aman. Pada awal-awal masa investasi, investor bisa menarik uangnya. Namun setelah beberapa saat, investor tidak bisa mengambil uangnya kembali dengan alasan diblokir. 

4. Cek legalitas perusahaan penerbit investasi tersebut

Tidak semua perusahaan bisa menerbitkan saham, obligasi atau reksadana dan menjualnya ke publik. Setidaknya, perusahaan tersebut harus memiliki status badan hukum sebagai PT dan memiliki modal tertentu serta melewati seleksi yang dilakukan oleh otoritas terkait. 

Maka dari itu, cara paling utama untuk memastikan investasi bodong atau tidak adalah dengan memeriksa nama perusahaan penerbit instrumen investasi tersebut di laman resmi OJK atau Satgas Waspada Investasi. Hanya saja, Anda perlu ingat kalau saat ini banyak perusahaan investasi bodong yang “mendompleng” nama perusahaan investasi legal. Oleh sebab itu, pastikan Anda mengecek nama perusahaan tersebut dengan teliti. 

5. Tidak mudah percaya dengan testimoni pelanggan

Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh penipu untuk melancarkan aksinya. Salah satunya adalah membuat testimoni palsu baik secara online maupun offline untuk meyakinkan calon korban. Maka dari itu, ketika ada orang mengajak Anda untuk melakukan investasi pada instrumen tertentu dengan mengklaim kalau dia adalah salah satu pelanggan juga, sebaiknya Anda tidak mudah percaya. 

Cek dulu website perusahaan tersebut dan nama perusahaan tersebut di laman resmi OJK. Hal ini penting, sebab banyak orang yang terjebak investasi bodong karena direkomendasikan oleh orang lain yang telah mereka percayai sebelumnya.

6. Cek website perusahaan

Perusahaan yang menerbitkan saham, obligasi atau instrumen investasi lainnya wajib berlaku transparan dan perilaku transparansi perusahaan ini terwujud dalam konten-konten yang mereka unggah di website. Perusahaan terbuka misalnya, wajib membuat laporan keuangan yang mana laporan keuangan ini umumnya bisa diakses publik melalui website perusahaan tersebut. 

Selain konten-konten yang berhubungan dengan investasi, perhatikan juga arsitektur website perusahaan tersebut, mulai dari tata letak kontennya, link domainnya dan lain sebagainya. Sebab, perusahaan yang legal tentu akan memiliki website yang berkualitas mengingat saat ini website juga merupakan salah satu identitas digital perusahaan. 

Tidak hanya website, cek juga media sosial perusahaan tersebut. Sebuah perusahaan legal biasanya memiliki setidaknya facebook atau instagram resmi yang berfungsi sebagai corong komunikasi perusahaan kepada investor. 

7. Tidak bersikap serakah

Investasi bodong dapat dengan mudah menjaring investor dari dua kalangan, yaitu investor yang bodoh dan investor yang serakah. Investor bodoh seringkali tidak melakukan riset terhadap 6 hal yang telah disebutkan di atas, sementara investor serakah cenderung menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan besar dalam waktu singkat. 

Sifat bodoh, serakah dan termasuk juga FOMO adalah sifat-sifat yang harus dihindari dalam investasi sebab bisa membuat keputusan investasi menjadi tidak rasional dan merugikan investor itu sendiri. 

Nah, itu tadi pembahasan mengenai tip menghindari investasi bodong. Investasi memang dapat mendatangkan keuntungan di masa depan, namun keuntungan ini baru Anda akan peroleh jika Anda memilih instrumen investasi yang legal, tepat sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *