Swing trading adalah gaya trading yang berfokus pada pergerakan harga aset dalam waktu lebih dari 1 hari hingga kisaran 1 bulan. Oleh karena itu, dibutuhkan perpaduan antara analisis teknikal dan fundamental supaya Anda bisa memilih saham untuk swing trading yang tepat. Sebab kalau Anda memilihnya dengan tidak tepat, bisa jadi Anda memilih saham yang hari ini harganya naik, tapi esok hari sudah turun dan bahkan menembus garis support.
Lantas, apa sajakah langkah yang bisa Anda lakukan untuk melakukan screening saham untuk swing trading? Berikut ini tips dan caranya:
1. Tentukan Nilai Indikator Yang Anda Inginkan
Langkah yang pertama adalah menentukan indikator yang akan Anda gunakan dan berapa nilai dari masing-masing indikator tersebut. Hal ini penting untuk menyaring saham seperti apa yang Anda inginkan.
Misalnya, indikator volume trading harian. Biasanya, semakin tinggi volume trading sebuah instrumen, maka semakin tinggi pula volatilitas harga instrumen tersebut alias pasarnya lebih susah diprediksi. Sebaliknya, kalau volatilitas nya rendah, harga saham akan susah naik karena sepi peminat.
Saring saham untuk swing trading dengan beberapa indikator sekaligus baik itu indikator teknik maupun fundamental. Tentunya, Anda tidak ingin membeli saham yang volatilitasnya tinggi tapi sebentar saja bukan? Untuk menentukan nilai yang pas pada setiap indikator ini, tentunya Anda harus memiliki pemahaman yang baik mengenai cerita di balik angka di setiap indikator.
2. Manfaatkan Fitur Filter
Langkah yang kedua yang sebaiknya dimanfaatkan swing trader saham adalah memanfaatkan fitur filter yang ada di dalam aplikasi screening atau aplikasi trading saham milik Anda. Pada menu filter ini, Anda bisa memasukkan berbagai kriteria saham yang Anda inginkan, misalnya nilai kapitalisasi pasar, besaran volume trading harian, tingkat kenaikan harga dalam beberapa minggu atau bulan terakhir dan lain sebagainya.
Anda juga bisa memasukkan beberapa kriteria indikator teknikal di dalam filter ini. Misalnya, nilai indikator relative strength index (RSI) atau simple moving average (SMA) dalam beberapa minggu terakhir. Untuk indikator yang terakhir, biasanya yang dipilih apabila SMA periode pendek memotong garis SMA periode panjang.
Setelah memilih berbagai kriteria yang Anda inginkan, Anda tinggal klik next lalu layar handphone atau laptop Anda akan menampilkan saham-saham yang sekiranya sesuai dengan kriteria tersebut. Dengan demikian, Anda tidak perlu memeriksa saham yang ada di Bursa Efek Indonesia satu per satu. Tentu tidak praktis rasanya apabila Anda melihat 700 data saham satu per satu bukan?
3. Gambar Garis Resistance dan Support
Setelah menemukan beberapa saham yang sesuai dengan kriteria Anda, kini saatnya Anda meyakinkan diri dengan melihat pergerakan harga saham tersebut satu per satu. Hal utama yang bisa Anda lakukan pada tahap ini adalah dengan menarik garis resistance dan support harga saham tersebut pada periode waktu tertentu.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pergerakan harga saham tersebut secara keseluruhan naik. Jadi, pastikan puncak harga ke 2 > puncak harga 1 dan titik harga terendah 1 < terendah 2. Usahakan juga bahwa tidak ada breakout bawah (baik true maupun false) di dalam area resistance dan support.
Sebab, adanya true breakout bawah (menembus support) biasanya menunjukkan kalau penurunan harga akan berlanjut selama beberapa waktu kedepan. Kalaupun akan rebound, ini artinya harga saham tersebut membentuk titik support yang baru.
Pada tahap ini, Anda juga bisa menambahkan beberapa indikator pendukung, seperti simple moving average, garis relative strength index (RSI) atau average directional index (ADX). Tujuannya adalah supaya Anda tahu apakah saham tersebut overbought dan oversold atau tidak.
4. Lakukan Analisis Fundamental
Setiap saham memiliki karakteristiknya masing-masing. Ada yang pada grafik harian tampak seolah naik, tapi satu atau dua hari sebelumnya sempat menurun, akan tetapi ada juga saham yang trend-nya sedang bagus sehingga dalam 1 atau beberapa minggu belakangan harganya naik terus karena rajin membayar dividen.
Seorang swing trader dituntut untuk jeli dalam menghadapi karakteristik ini. Sebab, dia akan memegang instrumen tersebut lebih lama dari satu hari. Tentu seorang swing trader tidak ingin membeli saham gorengan dong?
Nah, solusinya adalah dengan melakukan analisis fundamental terhadap perusahaan penerbit saham terkait. Analisis ini dapat Anda lakukan dengan membaca laporan tahunan dan kuartalan perusahaan terkait atau dengan melakukan analisis dari data-data fundamental yang kini banyak tersedia di aplikasi screening saham atau laman berita keuangan, seperti Bloomberg, MarketWatch dan Yahoo Finance.
5. Jangan Lupa Dicatat
Langkah terakhir adalah jangan lupa untuk mencatat setiap hasil analisis Anda. Hal ini penting karena seringkali seorang swing trader memiliki budget yang terbatas, padahal hasil filter di software trading tidak jarang mengeluarkan 10 atau lebih saham yang sesuai dengan kriteria. Belum lagi hasil analisis fundamental yang bisa jadi menunjukkan hasil yang berbeda.
Dengan mencatatnya, Anda bisa melakukan filter ulang terhadap beberapa saham pilihan tersebut, sehingga Anda bisa memilih 1 atau dua saham terbaik yang paling sesuai dengan keinginan Anda.
Trading dalam bentuk apapun adalah suatu tindakan berisiko tinggi. Oleh sebab itu, pastikan Anda menggunakan uang dingin dan senantiasa memasang strategi stop loss yang baik untuk mencegah risiko lebih lanjut.