Mendapatkan keuntungan dari saham bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu investasi dan trading. Investasi adalah istilah untuk jual beli saham dalam jangka panjang, sementara trading umumnya dimaknai sebagai transaksi jual beli saham dalam jangka pendek atau sangat pendek.
Karena perbedaan jangka waktu inilah umumnya trading saham dimaknai sebagai kegiatan yang lebih berisiko dibandingkan investasi. Oleh sebab itu, trader pemula diminta untuk lebih berhati-hati. Berikut ini cara trading saham untuk pemula agar untung.
1. Mulai Dari Investasi
Langkah yang pertama adalah membekali diri mengenai seluk beluk saham, analisis teknis dan analisis fundamentalnya dengan mulai dari investasi jangka panjang terlebih dahulu. Pasalnya, kemampuan analisis fundamental dan (khususnya) teknikal ini akan sangat dibutuhkan dalam trading saham jangka pendek. Maka dari itu, tidak heran kalau banyak trader saham yang juga investor.
Investasi saham bisa dimulai dengan menggunakan aplikasi investasi, seperti Ajaib dan IPOT terlebih dahulu. Baru nanti kalau Anda sudah memiliki skill yang mencukupi, Anda bisa trading saham menggunakan aplikasi yang lebih rumit, seperti MetaTrader 4 atau MetaTrader 5.
2. Pilih Gaya Trading
Sembari berinvestasi, Anda dapat mendefinisikan gaya trading seperti apa yang cocok untuk Anda. Alasannya adalah, semakin singkat gaya trading, semakin banyak pula waktu yang Anda butuhkan di depan layar komputer.
Setidaknya ada 4 jenis gaya trading yang harus Anda ketahui, yaitu scalping, trading saham harian, swing trading dan position trading. Scalping adalah gaya trading yang membeli dan menjual saham hanya dalam waktu beberapa menit saja. Trading saham harian adalah gaya trading yang memperjualbelikan saham yang sama dalam 1 hari. Swing trading adalah gaya trading yang memperjualbelikan saham yang sama dalam beberapa hari atau minggu, sementara position trading lebih lama dari itu.
Jika Anda memilih scalping atau trading harian, maka mau tidak mau Anda harus mengorbankan banyak waktu untuk menganalisis dan mengamati kondisi pasar. Oleh sebab itu, kedua gaya ini kurang cocok untuk part time trader.
3. Belajar Money Management
Money management adalah salah satu kunci sukses investasi dan trading. Dalam trading saham, money management dalam trading dapat Anda lakukan dengan cara membeli saham dengan uang dingin, tidak hanya memilih satu saham dan bijaksana dalam menggunakan fasilitas leverage.
Sebab sama seperti forex atau instrumen lainnya, beberapa broker trading saham juga menawarkan fasilitas leverage. Di satu sisi, dengan menggunakan fasilitas ini, potensi keuntungan yang bisa Anda peroleh akan semakin besar. Namun di sisi lain, potensi kerugian yang harus Anda tanggung juga akan semakin besar. Maka dari itu diperlukan kebijaksanaan dalam menggunakan fasilitas ini.
4. Belajar Time Management
Selain money dan method (analisis), faktor penting yang harus diperhatikan saat trading adalah emosi (mind). Maka dari itu, seorang trader perlu memiliki time management yang baik, supaya ketika sesi trading berlangsung Anda tidak stress, kurang istirahat atau emosional. Sebab, trader yang stress dan emosional umumnya melakukan keputusan yang tidak logis.
Time management ini penting, khususnya jika Anda mengambil trading saham harian atau scalping sebagai gaya trading Anda. Pastikan Anda memiliki waktu terpisah setidaknya sekali dalam seminggu untuk menganalisis kondisi pasar dan menentukan saham apa yang diperkirakan akan mendatangkan keuntungan.
5. Membuat Trading Plan
Trading plan atau dokumen perencanaan trading adalah dokumen yang berisi rincian mengenai hasil analisis pasar, strategi trading Anda serta saham apa saja yang akan Anda pilih. Dokumen ini bisa memandu Anda untuk menentukan keputusan trading yang tepat dan membantu Anda mengevaluasi strategi trading yang telah lalu. Dengan demikian, Anda tidak trading secara asal-asalan.
Anda dapat menyusun trading plan ini di laptop atau buku catatan dan mengevaluasinya secara rutin saat Anda menganalisis kondisi pasar. Meskipun tampak sederhana, namun dokumen ini penting untuk membantu Anda menghindari risiko yang tidak diperlukan.
6. Manfaatkan Fitur Screening
Ada sekitar 700 perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan ribuan saham yang listing di bursa efek lain di seluruh dunia. Saham blue chip tidak selalu memiliki kinerja harga yang bagus. Sebaliknya, saham second liner juga belum tentu buruk.
Oleh sebab itu, trader dituntut untuk bisa mengetahui kondisi masing-masing saham untuk menentukan saham pilihan. Namun dengan jumlah sebanyak itu, tentu akan merepotkan jika Anda mengevaluasi kondisi saham tersebut satu per satu. Untuk mengatasi hal ini, aplikasi trading biasanya menyediakan fitur screening dan berita.
Dalam fitur berita, Anda bisa melihat saham-saham mana saja yang sedang ramai diperdagangkan dan dibicarakan. Adapun pada fitur screening, Anda bisa menyeleksi saham sesuai dengan kriteria teknis dan fundamental yang Anda pilih.
Meskipun harus didampingi dengan analisis yang cukup, namun keberadaan fitur berita dan screening ini dapat membantu Anda untuk memilih saham yang baik secara cepat. Namun ingat, pastikan Anda tidak memilih saham gorengan.
7. Praktik Dengan Akun Demo
Strategi yang sudah tertulis di trading plan dapat Anda coba praktekan menggunakan akun demo dan backtesting. Akun demo adalah fasilitas khusus yang disediakan oleh broker supaya trader dapat menguji strateginya.
Akun ini umumnya dapat diakses selamanya secara gratis dan dilengkapi dengan uang palsu untuk praktik dan data real time. Dengan demikian, trader bisa menguji strateginya dengan tanpa takut akan mengalami kerugian.
Adapun backtesting adalah fitur uji strategi trading yang melibatkan indikator teknis. Dalam uji strategi ini, trader dapat melihat akurasi sebuah strategi trading menggunakan data-data harga aset di masa lalu. Dengan menguji strategi menggunakan akun demo dan backtesting, trader dapat segera mengevaluasinya apabila dirasa hasil dari strategi tersebut kurang memuaskan.
8. Terus Belajar dan Evaluasi
Tidak ada cara trading saham yang benar untuk semua trader, karena masing-masing trader pasti memiliki karakteristik dan preferensi sendiri-sendiri. Namun, bisa dipastikan kalau trader yang sukses adalah trader yang tidak berhenti belajar dan mau mengevaluasi strateginya secara rutin.
Trading saham bisa jadi menawarkan potensi keuntungan yang besar. Namun seiring keuntungan besar tersebut juga ada risiko yang besar pula. Setidaknya, Anda dituntut untuk memiliki waktu yang cukup untuk menganalisis kondisi pasar, menyusun dan mengevaluasi strategi trading secara rutin.