Lompat ke konten
Daftar Isi

Kelebihan dan Kekurangan PayLater

Kelebihan dan Kekurangan PayLater

Saat ini ada banyak metode pembayaran yang dapat Anda coba. Mulai dari menggunakan uang tunai untuk pembayaran online, menggunakan ATM dan kartu kredit untuk pembayaran online, hingga yang terbaru adalah paylater. 

Sederhananya, paylater adalah metode pembayaran yang memanfaatkan konsep “beli sekarang, bayar nanti”. Metode pembayaran ini awalnya diusung oleh aplikasi online marketplace, seperti Shopee dan Tokopedia untuk memudahkan pengguna bertransaksi di aplikasinya. Namun kini, fitur ini juga tersedia untuk aplikasi travel, seperti Gojek dan Traveloka. 

Meskipun memang memudahkan, namun pada dasarnya, aplikasi atau fitur ini juga memiliki kekurangan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan menggunakan paylater:

Kelebihan PayLater

1. Memudahkan pembayaran saat mendesak

Anda tidak memiliki uang namun perlu membeli kebutuhan sehari-hari? Membayar menggunakan paylater solusinya. Dengan membayar menggunakan fitur ini, Anda bisa membeli berbagai kebutuhan dengan tanpa harus membayar saat itu juga. Pembayarannya dapat Anda tunda minggu atau bulan depan saat Anda memiliki uang.

Sebagai contoh, jika Anda tiba-tiba membutuhkan pulsa saat uang tidak ada, maka platform paylater pulsa bisa digunakan sebagai penolong.

2. Mudah dan praktis

Saat ini mayoritas paylater hadir dalam bentuk fitur yang disediakan oleh aplikasi online marketplace. Ini artinya untuk mengakses fitur ini, Anda tidak perlu mengunduh aplikasi tambahan. Selain itu, Anda juga tinggal belanja saja dan memilih fitur paylater sebagai metode pembayaran. Mudah bukan?

3. Banyak promo

Untuk membuat semakin banyak pengguna menggunakan fitur pembayaran ini, aplikasi online marketplace umumnya menawarkan keuntungan dalam bentuk promo. Promo yang ditawarkan pun bermacam-macam, mulai dari gratis ongkos kirim, cashback, voucher di merchant favorit dan lain sebagainya.

Mayoritas aplikasi paylater yang terpercaya memberikan promo menarik yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna.

4. Kemungkinan limit meningkat

Sedikit berbeda dengan kartu kredit, limit pinjaman paylater bisa meningkat. Saat pertama kali mengaktifkan fitur paylater, pihak online marketplace akan menentukan limit tertentu sesuai dengan kriteria pengguna. Apabila pengguna tersebut mampu membayar pokok pinjaman dan bunganya tepat waktu secara konsisten, maka tidak menutup kemungkinan limit paylater-nya akan meningkat dan bisa digunakan untuk membeli barang yang harganya lebih mahal. 

Kekurangan PayLater

1. Bunga yang cukup tinggi

Sama seperti fasilitas pinjaman lainnya, paylater juga menerapkan konsep bunga, yang mana nominal beban bunga ini harus dibayarkan ketika pengguna melunasi tagihannya meskipun tagihan tersebut dibayar ketika atau sebelum tanggal jatuh tempo. Hal ini sedikit berbeda dengan kartu kredit. 

Pada kartu kredit, nasabah hanya akan diminta membayar bunga ketika dia gagal melunasi tagihan tepat pada tanggal jatuh temponya. Selain itu, bunga paylater juga relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kartu kredit biasa. 

2. Memiliki biaya keterlambatan

Selain beban bunga, pengguna juga harus membayar biaya keterlambatan pelunasan jika dia gagal membayar pinjaman tepat waktu. Besaran biaya keterlambatan ini bervariasi tergantung aplikasi. Shopee misalnya, menetapkan biaya keterlambatan hingga 5%. Ini artinya, jika Anda telah menggunakan paylater sebesar Rp100.000 dan telat membayarnya, maka selain bunga, Anda juga harus membayar denda keterlambatan sebesar Rp5000. 

3. Mempengaruhi skor kredit pada SLIK

Perlu Anda ketahui bahwasanya seluruh pinjaman yang legal di Indonesia akan tercatat pada sistem yang terintegrasi bernama Sistem Layanan Informasi Keuangan atau dulu disebut dengan BI Checking. Sistem yang disingkat dengan SLIK ini kemudian memberikan skor kredit kepada Anda sesuai dengan kemampuan Anda membayar pinjaman entah itu dalam bentuk KPR, KTA, kartu kredit, P2P Lending maupun paylater. 

Ini artinya jika Anda sering telat membayar tagihan paylater, skor kredit Anda akan jelek. Akibatnya, Anda akan kesusahan mengajukan pinjaman dalam bentuk lain, termasuk ke bank. Memang, skor kredit ini dapat diputihkan, namun proses pemutihan skor kredit ini juga membutuhkan waktu. 

4. Membangun gaya hidup boros

Kerugian keempat dari menggunakan paylater adalah membangun gaya hidup boros. Fiturnya yang mudah digunakan, serta dorongan tidak langsung untuk sering membeli dalam jumlah kecil namun sering membuat penggunaan paylater secara tidak langsung membangun gaya hidup boros dan kebiasaan berutang bagi penggunanya. 

Walau bagaimanapun, paylater tetaplah utang. Dalam strategi financial planning pada umumnya, utang dalam bentuk apapun tidak boleh lebih dari 30% dari pendapatan. Oleh sebab itu, penggunaan paylater tetap harus dibatasi. 

5. Risiko keamanan data pribadi

Sama seperti saat mengajukan kartu kredit di bank, Anda akan diminta untuk mengunggah beberapa dokumen penting, seperti KTP saat mengaktifkan fitur paylater. Dokumen-dokumen penting ini memang dibutuhkan untuk melihat rekam jejak kredit Anda sebelumnya. Meskipun demikian, mengunggah data pribadi ke aplikasi online perlu dibatasi. Pasalnya, hingga saat ini isu kebocoran data pribadi masih marak di Indonesia. 

Apakah PayLater Layak Digunakan?

Fitur dan aplikasi paylater merupakan inovasi metode pembayaran terbaru yang patut digunakan. Namun, Anda tidak boleh ketagihan dan membatasi penggunaan layanan ini. Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membatasi penggunaan fitur ini:

  1. Sortir kebutuhan vs keinginan. Sebelum menggunakan fitur ini, pikirkan dulu apakah barang yang Anda beli adalah kebutuhan atau keinginan. Jika keinginan atau kebutuhan yang tidak perlu dibeli sekarang, maka sebaiknya tidak dibeli.
  2. Sortir metode pembayaran. Kalaupun Anda tetap membeli barang tersebut, pastikan Anda memilih metode pembayaran yang tepat. Jika Anda memiliki saldo di mobile banking atau e-wallet, maka gunakanlah uang yang ada di akun tersebut. Jika uangnya tidak mencukupi, maka kalau bisa ditunda, maka tunda saja terlebih dahulu. 
  3. Bayar tagihan tepat waktu. Kalau Anda memang menggunakan paylater untuk membeli kebutuhan yang mendesak, maka pastikan tagihan pinjaman tersebut beserta bunganya dibayar tepat pada waktunya. Sebab, sekali lagi ada denda keterlambatan dan compounding effect yang bisa mengancam Anda jika Anda telah membayar tagihan. 
  4. Catat nominal paylater dan pastikan totalnya tidak lebih dari 30% pendapatan. Hal ini penting untuk menjaga Anda supaya tidak terlalu banyak berutang, khususnya utang dalam bentuk paylater. Pasalnya, angka 30% tersebut harusnya sudah mencakup semua jenis cicilan utang, mulai dari tagihan kartu kredit, KPR, pinjaman ke saudara dan lain sebagainya. Ingat, telat bayar paylater bisa mengakibatkan Anda tidak bisa mengakses metode pinjaman lainnya, termasuk pinjaman yang menurut Anda sangat penting untuk didapatkan. 
  5. Untuk menahan diri, gunakan satu aplikasi saja. Seperti yang telah disebutkan di atas, kini aplikasi perjalanan pun menyediakan fitur paylater. Sebab, bagi perusahaan, fitur ini membantu mereka mendapatkan penghasilan tambahan dalam bentuk bunga, sekaligus menjaga cash flow supaya tetap lancar. 

Akan tetapi bagi pengguna, menggunakan paylater di setiap aplikasi penyedia sama halnya dengan memiliki utang di banyak bank atau banyak kartu kredit sekaligus. Oleh sebab itu, gunakan fitur paylater di satu aplikasi saja untuk menghindari terjadinya penumpukan utang.

Utang, apapun bentuknya tetap harus dikelola dengan baik. Sebab, adanya utang memang memudahkan transaksi di masa kini, namun utang tetap membebani keuangan di masa depan.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *