Lompat ke konten
Daftar Isi

Margin of Safety: Pengertian dan Cara Menghitung

Margin of Safety: Pengertian dan Cara Menghitung

Secara teoritis, seharusnya harga saham sebuah perusahaan adalah gambaran sempurna mengenai kondisi keuangan yang sedang dihadapi oleh perusahaan tersebut. Namun ada kenyataannya tidak demikian. Seringkali harga saham tidak bergerak sebagaimana kondisi keuangan perusahaan terkait. 

Hal ini menimbulkan adanya selisih antara pergerakan harga saham sebuah perusahaan dengan kondisi keuangan perusahaan tersebut. Kondisi selisih inilah yang kemudian dinamakan dengan margin of safety

Pengertian Margin of Safety

Margin of safety (MOS) dalam investasi adalah selisih antara harga saham sebuah perusahaan dengan nilai intrinsik saham tersebut. Adapun yang dimaksud dengan nilai intrinsik disini adalah kondisi keuangan atau kondisi fundamental perusahaan tersebut. 

Mudahnya seperti ini. Margin of Safety sama halnya dengan Anda membeli barang bagus dengan harga murah. Anda bisa menyebut barang tersebut bagus karena Anda tahu nilai intrinsiknya seperti, bahan-bahan yang menyusun barang tersebut, proses pembuatannya dan lain-lain. Tapi kemudian Anda bisa mendapatkannya dengan harga murah karena satu dan lain hal. 

Margin of safety juga banyak digunakan dalam dunia akuntansi. Namun, pada tulisan ini konsep MOS yang akan dibahas hanyalah konsep MOS untuk investasi. 

Konsep ini pertama kali dicetuskan oleh Benjamin Graham pada tahun 1928 dan banyak digunakan oleh muridnya, Warren Buffet. Buffet dalam berbagai kesempatan menyarankan untuk membeli sebuah saham yang undervalued atau saham yang Anda percayai punya nilai intrinsik yang lebih tinggi daripada harganya.

Adanya margin of safety ini bisa terjadi karena berbagai faktor seperti, ketimpangan informasi, preferensi investor yang kurang logis, hingga perusahaan yang belum mencapai titik optimalnya. 

Buffet sendiri menyarankan untuk membeli saham-saham yang undervalued sesuai dengan konsep value investing karena itu artinya harga saham perusahaan tersebut masih jauh lebih murah dibandingkan kemampuan perusahaan yang sebenarnya. Selain itu, hal ini juga berarti bahwa perusahaan tersebut masih memiliki potensi untuk bekerja dengan lebih baik lagi. 

Mengapa Margin of Safety itu Penting?

1. Margin of safety penting untuk take profit

Seperti yang diungkapkan di atas, margin safety sama halnya dengan membeli barang bagus dengan harga murah. Jika Anda pandai memilah mana saham bagus yang masih dijual dengan harga murah, peluang Anda untuk mendapatkan keuntungan akan lebih tinggi. 

Alasannya adalah jika harga saham sebuah perusahaan bagus rendah, biasanya disebabkan karena masih banyak investor yang tidak tahu kalau perusahaan tersebut adalah perusahaan yang punya potensi bagus. 

Akibatnya, jika potensi perusahaan sudah berusaha dimaksimalkan, minat investor untuk membeli saham perusahaan itu akan naik dan harga saham akan naik pula (demand pull inflation). Disinilah Anda akan mendapatkan keuntungan. 

Misalnya, harga saham perusahaan M sebesar 500 padahal Anda menilai bahwa nilai intrinsik perusahaan tersebut bisa mencapai 1.000. Ini artinya, ada peluang kenaikan harga saham dari 500 ke 1.000. 

Jadi, apabila Anda membeli 1 lot saham perusahaan M dengan harga 500 per lembar. Peluang pendapatan yang bisa Anda peroleh bisa mencapai 500 kali 100 lembar yaitu 50.000. 

2. Margin of safety penting untuk perencanaan investasi

Margin of safety penting untuk perencanaan investasi karena dengan mengetahui hal ini, Anda dapat memastikan pada harga berapa Anda akan membeli sebuah saham. Katakanlah harga saham perusahaan M sebesar 2.000 rupiah sementara nilai intrinsik value-nya hanya 1.000. Sebagai seorang investor yang rasional hal ini mengindikasikan beberapa hal untuk Anda yaitu:

  • Anda tidak akan membeli saham perusahaan M saat ini karena harganya dua kali lipat lebih tinggi daripada nilai intrinsiknya.
  • Baru akan membeli saham perusahaan M jika harganya di bawah 1.000.
  • Kalau harga saham perusahaan tersebut benar-benar jatuh hingga di bawah 1.000, Anda akan bisa dengan mantab membelinya. 

3. Margin of safety penting untuk menghindari kerugian

Hal lain yang membuat menghitung margin of safety penting adalah dengan mengetahui MOS khususnya nilai intrinsik saham perusahaan, Anda bisa terhindar dari saham gorengan atau saham yang harganya tinggi padahal kinerja perusahaannya buruk. 

Cara Menghitung Margin of Safety dan Rumusnya

Secara sederhana, MOS dapat dihitung dengan cara mengurangi rata-rata harga saham perusahaan dalam satu periode dengan estimasi nilai intrinsik saham tersebut. Variabel rata-rata harga saham digunakan karena harga aset ini mudah sekali berubah dalam satu periode waktu sementara nilai intrinsik dihitung berdasarkan estimasi karena setiap investor pasti memiliki hasil penghitungan yang berbeda beda. 

Adapun untuk menghitung nilai intrinsik, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan yaitu:

1. Lihat potensi secara umum

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk menentukan nilai intrinsik sebuah perusahaan adalah dengan melihat potensi perusahaan secara umum. Misalnya, Anda memperkirakan bahwa dalam dua atau 5 tahun ke depan industri telekomunikasi akan menjadi primadona perekonomian, maka sebaiknya Anda memilih perusahaan yang bergerak di bidang ini. 

2. Lihat kondisi keuangan 

Setelah tahu kira-kira Anda akan berinvestasi di perusahaan yang bergerak di industri apa, kini saatnya Anda memeriksa kondisi keuangan perusahaan tersebut. Adapun beberapa variabel yang perlu Anda perhatikan seperti, aset lancar dan tidak lancar perusahaan, utang jangka pendek dan jangka panjang perusahaan, pendapatan dan laba serta kebijakan perusahaan yang lainnya. 

Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan berbagai indikator keuangan seperti, DER, ROE, ROA dan lain-lain. Bandingkan hasil indikator-indikator ini dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang serupa dan dengan kondisi historis perusahaan tersebut sebelumnya. 

3. Bandingkan hasil analisis tersebut dengan harga saham 

Dengan berbagai analisis menggunakan indikator keuangan di atas, Anda bisa secara garis besar mengetahui nilai intrinsik saham sebuah perusahaan. Kini saatnya, Anda menganalisis hasil tersebut dengan harga saham perusahaan. 

Biasanya, indikator yang digunakan dalam hal ini seperti, P/E ratio dan PEG ratio. Sekali lagi, agar hasil analisisnya lebih bagus, bandingkan dengan data milik perusahaan lain dan data perusahaan tersebut sebelumnya. 

4. Jangan lupakan sentimen

Poin terakhir dalam menentukan nilai intrinsik sebuah saham adalah mempertimbangkan sentimen yang sebelumnya atau sedang menerpa saham tersebut. Tentunya Anda tidak ingin berinvestasi ke perusahaan yang sempat digosipkan terjerat masalah hukum bukan?

Aspek sentimen ini menjadi salah satu alasan mengapa penghitungan nilai intrinsik sebuah perusahaan bisa jadi berbeda antara satu investor dengan investor lainnya. Jadi, pastikan Anda membuat list milik Anda sendiri. 

Perlu Anda ingat bahwasanya untuk berhasil menghitung nilai intrinsik sebuah saham dengan akurat seperti Warren Buffet tentu diperlukan latihan dan pengalaman yang panjang. Jadi, jangan mudah menyerah dan teruslah belajar untuk menggapai hasil investasi terbaik.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *