Dalam investasi saham, semua investor wajib memiliki Rekening Dana Nasabah. Ini penjelasan lengkapnya.
Pengertian Rekening Dana Nasabah
Rekening Dana Nasabah (RDN) adalah rekening yang dapat digunakan oleh nasabah untuk melakukan kegiatan investasi di pasar modal. RDN dapat digunakan untuk menjalankan transaksi saham, termasuk kegiatan pembelian surat berharga dan sekuritas.
RDN hanya dapat dibuka pada bank/partner dari anggota bursa efek yang telah mendapatkan izin dari regulator.
Pada dasarnya, rekening dana nasabah mencerminkan dana investasi yang dimiliki oleh seorang nasabah, namun terpisah dengan rekening broker ataupun Anggota Bursa. Pemisahan ini menjadi penting untuk meningkatkan keamanan dana nasabah yang sedang dijalankan oleh perusahaan sekuritas.
Keamanan dana yang tersimpan pada RDN terlihat dari adanya fasilitas bagi nasabah untuk mengakses saldo dan mutasi rekening pada saat diperlukan. Hal ini bisa menghindari dana nasabah dimanipulasi ataupun disalahgunakan oleh pihak broker. Sehingga, investor menjadi lebih mudah untuk mengontrol dana investasi dalam membeli saham.
Fungsi Rekening Dana Nasabah
Fungsi utama dari Rekening Dana Nasabah adalah untuk memberikan fasilitas bagi investor untuk melakukan transaksi investasi di pasar modal. Rekening jenis ini dapat dimiliki oleh nasabah individu maupun nasabah korporasi.
Semua aktivitas jual beli saham serta penyaluran return saham berupa dividen dilakukan melalui RDN.
Selain itu, setiap orang maupun organisasi diperkenankan untuk memiliki lebih dari satu RDN. Setiap Anda membuka akun di app trading saham, maka Anda akan diberikan sebuah rekening dana nasabah.
Selain mempermudah transaksi investasi, kepemilikan RDN juga memudahkan kontrol atas dana yang dititipkan pada broker. Artinya, kemungkinan dana disalahgunakan akan menjadi sangat kecil. Selain itu, broker juga akan menyediakan statement bulanan melalui e-mail agar investor semakin mudah untuk mengawasi dana investasi mereka.
Fitur lain yang menarik dari pembukaan RDN adalah tidak adanya ketentuan untuk jumlah minimum setoran awal. Kebanyakan broker juga tidak mewajibkan nasabah untuk membayarkan administrasi bulanan. Ketentuan ini juga berlaku bada jumlah saldo minimum harian. Hanya saja, ketentuan ini bisa berbeda dari satu broker dengan yang lainnya.
Selanjutnya, penyetoran dana investasi ke RDN biasanya dapat dilakukan dari berbagai channel pembayaran. Jika Anda memiliki RDN dengan Bank BCA, rekening Anda dapat diisi melalui setoran tunai, pemindahbukuan, transfer dari rekening BCA lain, ataupun transfer dari rekening bank lain. Fitur ini tentunya sangat membantu untuk mempermudah transaksi investasi yang hendak Anda lakukan.
Hanya saja, pihak bank tidak akan memberikan Anda buku tabungan maupun kartu ATM selayaknya rekening bank biasa. Dana yang Anda titipkan pada RDN juga hanya bisa ditarik oleh broker ataupun Anggota Bursa. Prosedur penarikan sendiri akan dijalankan sesuai dengan kebijakan dan proses yang diterapkan oleh broker masing-masing dan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Hal Penting Mengenai Rekening Dana Nasabah
Jika Anda tertarik untuk memiliki Rekening Dana Nasabah, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memulai proses pembukaan rekening, antara lain:
- RDN tidak bisa ditutup secara otomatis. Penutupan Rekening Dana Nasabah hanya biasa dilakukan dengan permintaan yang diajukan oleh perusahaan sekuritas terhadap regulator keuangan. Ini berfungsi untuk menghindari fraud yang mungkin dilakukan oleh pihak-pihak terkait.
- RDN tidak bisa dibuka dengan menggunakan dua nama dengan status joint account. Hanya saja, RDN masih bisa dibuka atas nama perusahaan.
- Nasabah tidak akan memiliki akses terhadap rekening dengan menggunakan cek, giro, ataupun kartu ATM. Dana investasi yang dititipkan pada RDN tidak akan bisa diakses dengan mudah layaknya rekening tabungan biasa.
- Beberapa bank juga telah menyediakan RDN jenis syariah untuk nasabah yang menginginkan jenis RDN Syariah.
