Lompat ke konten
Daftar Isi

7 Tips Sebelum Terjun ke Dunia Investasi

Tips Sebelum Terjun ke Dunia Investasi

Uang memang bukan sumber utama kebahagiaan, namun setidaknya dengan adanya uang di tangan, Anda bisa merasa sedikit lebih aman karena tidak perlu bingung saat ada kebutuhan mendesak. Investasi saat ini telah menjadi salah satu metode untuk mempersiapkan diri dari kebutuhan mendesak tersebut. 

Dengan bantuan kemudahan teknologi dan berbagai program dari Bursa Efek Indonesia, kini investasi di pasar modal dan keuangan jadi lebih mudah. Hanya dengan menggunakan handphone, Anda sudah bisa menginvestasikan dana yang Anda miliki. Akan tetapi, sebelum terjun ke dunia investasi, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa tips berikut ini:

1. Pastikan Pendapatan dan Pengeluaran Bulanan

Investasi umumnya adalah program keuangan untuk jangka menengah hingga panjang. Oleh sebab itu, uang untuk keperluan ini tidak boleh uang yang seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu tidak heran jika ada pemahaman bahwa orang yang bisa berinvestasi cenderung memiliki kemampuan menata keuangan yang baik. 

Banyak orang ragu berinvestasi karena merasa pendapatannya tidak seberapa. Padahal, rule of thumb dari manajemen keuangan untuk investasi adalah, 50% dana untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk pembayaran utang dan tagihan, baru 20% sisanya untuk tabungan dan investasi. Ini artinya, Anda harus mendahulukan pembayaran kebutuhan sehari-hari dan utang terlebih dahulu sebelum berinvestasi. Kecuali jika Anda tidak memiliki utang atau cicilan kredit.

Dikit-dikit lama-lama jadi bukit. Tidak masalah jika Anda mengawali karir sebagai investor dengan modal minim. Karena apabila investasi Anda lakukan secara konsisten dalam jumlah tertentu, niscaya jumlahnya akan jadi banyak juga. 

2. Tentukan Tujuan dan Jangka Waktu 

Tujuan investasi menentukan jangka waktu dan instrumen apa yang Anda pilih. Pasalnya, tidak semua instrumen investasi cocok untuk jangka pendek dan ada juga instrumen yang akan lebih menguntungkan dalam jangka panjang, investasi saham misalnya.

Setiap instrumen investasi memiliki karakteristik tersendiri. Reksa dana misalnya, cocok untuk investor pemula karena modalnya lebih terjangkau dan aset dikelola oleh perusahaan manajer investasi. Tentu hal ini berbeda dengan investasi saham atau forex yang memerlukan pengetahuan matang  mengenai hal ini karena investor harus mengelolanya sendiri. 

3. Pahami Risiko Investasi Online

Perlu Anda ketahui bahwasanya investasi pada instrumen pasar modal maupun keuangan tidak mendapatkan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Ini artinya, kalau uang Anda hilang, tidak akan ada lembaga yang bisa mengembalikan uang tersebut, baik itu sebagian saja maupun seluruhnya. 

Maka dari itu, penting bagi trader pemula untuk memahami risiko investasi online, sehingga bisa sedikit banyak terhindar dari risiko-risiko yang kurang menguntungkan, seperti penipuan dan penggelapan dana. Pastikan sebelum Anda mulai investasi, Anda sudah memeriksa kredibilitas perusahaan yang akan Anda gunakan jasanya. 

4. Memahami Profil Risiko Diri Sendiri

Profil risiko adalah sejauh mana Anda bisa mentoleransi kerugian. Ada tiga jenis profil risiko, yaitu konservatif, moderat dan agresif. Investor konservatif cenderung menghindari kerugian semaksimal mungkin. Sebaliknya, investor agresif lebih aktif mencari instrumen yang menawarkan keuntungan tinggi terlepas dari tingkat risikonya. 

Profil risiko ini juga penting untuk membantu Anda dalam menentukan instrumen investasi yang pas. Biasanya aplikasi investasi sudah membantu Anda memahami profil risiko ini dengan menyodorkan beberapa pertanyaan kepada Anda, sebelum akhirnya merekomendasikan instrumen apa saja yang cocok untuk Anda. 

5. Kenali Instrumen Investasi

Saat ini ada banyak instrumen investasi yang bisa Anda pilih. Nyaris semuanya bisa Anda beli melalui aplikasi handphone atau desktop. Untuk memilih instrumen yang pas, tentu Anda harus mengenali karakteristik setiap instrumen tersebut. Sebab, setiap instrumen memiliki karakteristik tersendiri. Berikut ini beberapa diantara instrumen investasi tersebut:

  • Saham : Surat berharga yang diterbitkan perusahaan untuk mendapatkan tambahan permodalan. 
  • Obligasi : Surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah atau lembaga.
  • Reksa dana : Kontrak investasi kolektif yang dikelola oleh Manajer Investasi. 
  • ETF : Kontrak investasi kolektif yang dikelola secara langsung oleh investor. 
  • Forex : Transaksi jual beli mata uang asing untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek. 
  • P2P Lending : Investasi permodalan yang akan disalurkan untuk mitra dari berbagai tingkatan usaha, mulai dari perusahaan besar hingga UMKM. 
  • Cryptocurrency: Investasi dalam bentuk jual beli aset crypto, mulai dari uang seperti bitcoin, ethereum dan lain sebagainya, hingga item NFT. 
  • Emas : Investasi jual beli emas, baik itu dalam bentuk fisik maupun emas digital. 
  • EBA : Efek beragun aset atau EBA adalah surat berharga yang nilainya berdasarkan surat berharga lain. Surat berharga lain ini umumnya adalah surat tagihan utang atau kredit. 

instrumen di atas diatur oleh dua lembaga yang berbeda, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Setelah Anda mengetahui siapa regulator dari instrumen pilihan Anda, maka Anda bisa memeriksa legalitas perusahaan yang menawarkan investasi kepada Anda ke website dua otoritas di atas. Dengan demikian, Anda bisa terhindar dari investasi bodong. 

Pembahasan lengkap mengenai berbagai instrumen investasi di atas dapat Anda temukan di Investbro.id. 

6. Memilih Perusahaan Sekuritas dan Broker Terbaik

Dalam konteks investasi dan trading, ada tiga institusi yang harus Anda pilih sebaik mungkin, yaitu perusahaan sekuritas, manajer investasi dan broker. Perusahaan sekuritas adalah perusahaan yang akan menghubungkan Anda dengan pasar modal di Bursa Efek Indonesia, manajer investasi adalah perusahaan penerbit reksa dana dan ETF, sementara broker adalah penyambung trader dengan liquidity provider dalam pasar forex dan cryptocurrency. 

Anda sebaiknya memilih perusahaan sekuritas yang terpercaya, sebab kualitas dan kredibilitas mereka berpengaruh langsung terhadap keuntungan investasi yang bisa Anda peroleh. Selain memastikan legalitasnya di OJK atau BAPPEBTI, Anda juga harus memperhatikan rekam jejak perusahaan tersebut untuk menentukan apakah perusahaan itu berkualitas atau tidak.

7. Terus Belajar dan Ingin Tahu

Ada banyak instrumen investasi di dunia ini dan masing-masing instrumen memiliki karakteristik tersendiri. Obligasi misalnya, adalah surat utang yang diterbitkan perusahaan dan pemerintah. Obligasi yang diterbitkan perusahaan, sedikit banyak pasti berbeda dengan obligasi yang diterbitkan pemerintah. 

Rasa ingin tahu ini juga berperan penting dalam menentukan instrumen terbaik. Dalam investasi saham misalnya, investor dituntut untuk bisa membaca dan menganalisis chart harga saham harian maupun laporan keuangan. Maka dari itu, investor dituntut untuk terus belajar dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. 

Investasi bisa jadi terdengar cukup asing tapi menarik untuk Anda. Tapi, tidak dapat dipungkiri juga bahwasanya masuk ke dunia ini memang penuh risiko. Risiko datang seiring dengan potensi keuntungan yang bisa diperoleh. Nah, itu tadi 7 tips sebelum terjun ke dunia investasi, jangan lupa segera investasi sekarang untuk kebutuhan di masa depan.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *