Investasi jangka panjang adalah strategi investasi memiliki sebuah aset dalam rentang waktu 5 tahun atau lebih.
Saham adalah instrumen investasi yang cocok untuk jangka panjang.
Namun, untuk sukses dalam investasi jangka panjang ada beberapa hal penting yang patut Anda perhatikan dan pertimbangkan. Berikut caranya:
1. Tentukan Tujuan dan Disiplin
Tips yang pertama adalah menetapkan tujuan, jangka waktu, dan target hasil investasi. Ketiga aspek ini akan membantu Anda dalam memilih instrumen investasi yang sesuai, menetapkan jumlah investasi bulanan, dan menjaga kedisiplinan.
Tentu saja, selama periode investasi 5 tahun atau lebih, Anda akan dihadapkan pada berbagai godaan untuk mencairkan dana investasi. Misalnya, jika Anda berinvestasi untuk biaya pernikahan dalam waktu 5 tahun, selama periode tersebut, akan ada kebutuhan atau keinginan yang mungkin mendorong Anda untuk mengambil uang investasi.
Selama tidak mendesak, seperti untuk biaya rumah sakit atau kebutuhan sangat darurat lainnya, usahakan untuk tidak menggunakan dana investasi biaya pernikahan tersebut. Sebab, hasil investasi tersebut baru akan maksimal jika Anda tidak mengambilnya sama sekali dalam 5 tahun kedepan.
2. Pilih Saham Dengan Strategi Terbaik
Untuk mencapai keuntungan jangka panjang, Anda perlu memilih saham terbaik berdasarkan indikator teknis dan fundamental yang paling sesuai. Saham terbaik bukanlah saham yang hanya direkomendasikan oleh pihak tertentu atau influencer.
Jika Anda menerima rekomendasi saham jangka panjang dari seorang influencer atau sumber lain (termasuk situs ini), jangan lupa untuk menganalisis aspek teknis dan fundamental saham tersebut sebelum memutuskan untuk membeli. Karena preferensi dan hasil analisis setiap individu bisa berbeda, saham yang cocok untuk satu orang mungkin malah tidak sesuai untuk Anda.
3. Abaikan Fluktuasi Harga
Hal lain yang bisa mengganggu kedisiplinan Anda dalam berinvestasi jangka panjang adalah fluktuasi harga. Perlu diingat bahwasanya dibandingkan dengan instrumen lain, seperti obligasi dan reksa dana, saham adalah instrumen dengan tingkat fluktuasi dan risiko jangka pendek. Oleh sebab itu, instrumen ini hanya cocok untuk investasi jangka pendek bagi investor atau trader yang sudah ahli di bidangnya.
Selain itu, fokus investasi Anda adalah keuntungan jangka panjang dan bukan mengambil keuntungan jangka pendek atau menghindari kerugian jangka pendek. Oleh sebab itu, fluktuasi harga jangka pendek bisa Anda abaikan.
Fluktuasi harga tersebut bisa Anda jadikan pertimbangan apabila:
- Harga saham dalam beberapa minggu berturut-turut menyentuh auto rejection bawah (ARB) yang ditetapkan oleh BEI atau;
- Harga saham tersebut dalam beberapa periode terus menyentuh level cut loss yang Anda tetapkan.
Hal ini penting sebab, sebuah saham masih memiliki kemungkinan periode bearish yang panjang seberapa matang pun analisis yang telah Anda lakukan.
4. Lakukan Diversifikasi
Tips yang keempat adalah membeli beberapa saham sekaligus untuk 1 tujuan. Contohnya, untuk biaya pernikahan dalam 5 tahun kedepan Anda membeli saham perusahaan A, perusahaan B dan perusahaan C, yang mana perusahaan A,B dan C bergerak di industri yang berbeda-beda.
Tujuannya adalah supaya ketika ada saham yang harganya sedang turun, portofolio yang Anda miliki tidak rugi banyak karena masih ada keuntungan dari saham lain yang harganya tidak turun atau bahkan sedang naik dalam waktu yang bersamaan. Sebagai efek sampingnya, Anda tidak perlu khawatir kalau portofolio sedang merah.
Saat memilih kombinasi saham ini, Anda bisa memilih value stock atau growth stock atau kombinasi di antara keduanya. Value stock adalah saham bagus yang harganya sedang turun (diskon), sementara growth stock adalah saham yang Anda perkirakan akan naik harganya di masa depan.
5. Sisihkan, Jangan Sisakan
Selain dari hal-hal teknis saham dan pasar modal itu sendiri, salah satu kunci sukses investasi saham jangka panjang adalah dari sisi manajemen keuangan. Boleh dibilang, hasil investasi tidak akan maksimal apabila Anda tidak bisa menyisihkan uang bulanan Anda dan hanya bergantung pada sisa uang tersebut.
Hal ini karena nantinya jumlah uang yang Anda investasikan tidak akan konsisten, apalagi meningkat. Sebab, pasti banyak kebutuhan atau keinginan bulanan yang seolah harus dipenuhi dan tidak bisa ditunda. Oleh karena itu, pastikan kebutuhan sehari-hari dan alokasi dana darurat diri dan keluarga Anda terpenuhi saat menyisihkan uang untuk investasi saham jangka panjang.
Dengan demikian, besaran dana investasi yang Anda kirimkan akan konsisten atau bahkan lebih sehingga hasil yang akan didapat pun bisa lebih maksimal. Karena hal ini, tidak heran apabila beberapa pihak menyebutkan bahwa individu yang bisa konsisten berinvestasi cenderung memiliki kemampuan mengatur uang yang cukup bagus.
6. Evaluasi Hasil Investasi Secara Berkala
Salah satu faktor yang bisa membuat seorang investor terkena fear of missing out (FOMO) adalah ketika dia sering mengecek aplikasi online trading miliknya dengan tidak terjadwal entah itu hanya karena iseng atau memang ingin tahu.
Anda memang mungkin belum bisa menjadi seorang sleeping investor, namun mengecek aplikasi trading secara mendadak bisa membuat Anda terkena sindrom FOMO dan pada akhirnya mengambil keputusan yang tidak logis.
Sebagai solusinya, Anda bisa mengevaluasi hasil dan strategi investasi Anda secara terjadwal entah itu seminggu sekali atau sebulan sekali. Dengan demikian, apapun hasil investasi tersebut Anda tetap akan memprosesnya secara logis dan kegiatan investasi Anda tidak akan mengganggu jadwal Anda sehari-hari.
7. Terus Belajar
Pergerakan harga saham dipasar tidak bisa diprediksi sepenuhnya. Guna analisis teknis dan fundamental adalah untuk membantu mempersempit kemungkinan salah prediksi tersebut. Ini juga berarti akan ada banyak faktor di luar aspek teknis dan fundamental yang akan Anda pelajari saat investasi saham jangka panjang.
Hal baru ini mulai dari cara menganalisis aspek fundamental dan teknikal terbaru sampai berita-berita terkini mengenai instrumen investasi tersebut. Dengan terus belajar hal baru, Anda bisa terhindar dari hal-hal yang merugikan sekaligus bisa mendapatkan keuntungan.