Lompat ke konten
Daftar Isi

Cara Kerja Investasi Reksa Dana

Cara Kerja Investasi Reksa Dana

Dalam beberapa tahun ini, popularitas reksa dana sebagai instrumen investasi meroket seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai keuangan. Belum lagi, saat ini sudah banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk membeli instrumen yang satu ini. 

Reksa dana digadang-gadang menjadi instrumen yang cocok untuk pemula karena menawarkan kemudahan dalam berinvestasi baik dari segi cara hingga dari segi pengelolaan. Akan tetapi, sebelum membeli instrumen ini, sebaiknya Anda tahu terlebih dahulu mengenai apa itu investasi reksa dana dan bagaimana cara kerja reksa dana berikut ini:

Sekilas Tentang Investasi Reksa Dana

Reksa dana (mutual fund) adalah instrumen investasi yang berkonsep wadah investasi masyarakat dengan cara menghimpun uang dari investor untuk kemudian disalurkan ke berbagai instrumen lainnya seperti, saham, obligasi, deposito dan lain sebagainya. 

Ligwina Hananto dalam sebuah kontennya bersama Raditya Dika di YouTube menganalogikan instrumen ini seperti rujak buah. Dalam analogi tersebut, beliau mengumpamakan saham, obligasi dan instrumen investasi lainnya sebagai buah yang menjadi komponen rujak buah tersebut. 

Alih-alih membeli masing-masing buah (saham, obligasi dan lainnya) dan mengolahnya sendiri, reksa dana memungkinkan investor menikmati rujak (investasi) yang telah dibuat oleh penjual yang ahli (Manajer Investasi). Hal ini tentu menguntungkan orang yang tidak bisa mengelola investasi secara mandiri. 

Reksa dana terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  1. Reksa dana pasar uang (RDPU): Instrumen yang sebagian besar investasinya dialokasikan untuk produk keuangan, seperti deposito, tabungan khusus dan lain sebagainya. 
  2. Reksa dana saham (RDS): Instrumen yang sebagian besar investasinya dialokasikan untuk membeli saham perusahaan yang listing di Bursa Efek. 
  3. Reksa dana indeks (RD Indeks): Mirip seperti RDS, tapi khusus untuk saham-saham yang masuk ke indeks tertentu. Misalnya, BNI-AM IDX30 khusus untuk saham yang masuk indeks IDX30. 
  4. Reksa dana obligasi atau pendapatan tetap (RDO): Instrumen yang sebagian besar alokasi investasinya untuk membeli obligasi negara atau obligasi korporasi.
  5. Reksa dana syariah: Instrumen yang seluruh alokasi investasinya untuk efek yang bersifat syariah entah itu sukuk, atau saham. 
  6. Reksa dana khusus: Instrumen yang satu ini adalah reksa dana yang memiliki ciri khusus seperti, Global Fund (efek dengan denominasi USD) dan Endowment Fund (reksa dana yang sebagian keuntungannya didonasikan).  

Cara Kerja Investasi Reksa Dana

Cara kerja reksa dana pasar uang dan jenis lainnya adalah sebagai berikut:

1. Investor membuka rekening efek

Rekening efek dan SID (single investor identification) dapat dibuat dengan menyerahkan dokumen-dokumen tertentu di perusahaan sekuritas secara langsung atau dengan menggunakan aplikasi agen penjual reksa dana (APERD). Selain pada dua institusi ini, beberapa bank juga menyediakan layanan pembelian efek termasuk reksa dana. 

2. Investor memilih produk reksa dana

Reksa dana juga memiliki merek loh! Merek reksa dana ini biasanya tersusun dari nama perusahaan Manajer Investasi yang menerbitkan, jenis reksa dana (saham, obligasi dan lain-lain) dan nama tambahan. Misalnya, Sucorinvest Sharia Money Market Fund adalah produk reksa dana pasar uang syariah yang dikelola oleh Sucorinvest Asset Management.

Investbro telah merangkum produk reksa dana dari manajer investasi terbaik yang bisa Anda jadikan pertimbangan.

3. Investor membeli unit penyertaan reksa dana yang diinginkan

Langkah selanjutnya adalah investor membeli reksa dana yang diinginkan. Saat ini, instrumen yang satu ini bisa dibeli hanya dengan biaya minimal Rp10.000, meskipun ada juga Manajer Investasi yang mematok minimal pembelian reksa dana yang mereka kelola sebesar Rp1.000.000. Silahkan dipilih sesuai dengan budget Anda. 

Dengan cara ini, secara tidak langsung investor telah menyetorkan uang untuk dikelola oleh Manajer Investasi. Perlu diingat bahwasanya Manajer Investasi hanya bertugas untuk mengelola uang investor. Adapun pihak yang bertugas menjaga dan menyimpan uang tersebut adalah Bank Kustodian.

4. Reksa dana dikelola oleh Manajer Investasi

Setelah investor menyetorkan uangnya, maka kini tugas Manajer Investasi-lah yang mengelola uang tersebut. Manajer Investasi bisa mengelola reksa dana secara aktif dan pasif sesuai dengan kebutuhan. Disebut aktif, apabila Manajer Investasi sering melakukan jual beli efek yang menjadi komponen instrumen tersebut. 

Misalnya, sebuah produk reksa dana saham terdiri dari saham AAPL, TSLA dan NFLX. Manajer Investasi disebut aktif kalau dalam satu bulan mereka beberapa kali membeli saham AAPL, TSLA dan NFLX dan menjualnya kembali. 

Biasanya, Manajer Investasi yang bergerak aktif cenderung membebankan rasio biaya pengelolaan yang tinggi kepada investor (expense ratio). Data mengenai expense ratio ini bisa Anda lihat di aplikasi agen perdagangan reksa dana yang Anda gunakan atau di fund fact sheet setiap produk reksa dana. 

5. Investor mendapatkan keuntungan investasi

Keuntungan investasi reksa dana bisa diperoleh dari tiga sumber, yaitu capital gain (selisih antara harga beli dan harga jual instrumen ini), dari dividen yang dibagikan oleh perusahaan (untuk reksa dana saham) dan dari kupon yang dibagikan oleh emiten obligasi (reksa dana obligasi). 

Harga sebuah reksa dana diperoleh dari hasil pembagian antara Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana terkait dan jumlah produk reksa dana tersebut yang beredar di pasaran. Misalnya, Manajer Investasi A mengelola sebuah RDS yang bernama RDS A. Jika jumlah RDS A yang beredar di pasaran adalah sebanyak 1.000 unit dan total NAB-nya adalah 700.000, maka harga RDS A di pasaran saat ini adalah 700.000/1.000 alias 700 rupiah. 

Nilai NAB ini berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi harga sekuritas yang ada dalam portofolio reksa dana terkait. Bedanya, nilai NAB tidak berfluktuasi seketika ketika harga sekuritas berubah, melainkan ditetapkan pada jam akhir perdagangan di bursa (Investopedia). Maka dari itu, salah satu keuntungan investasi reksa dana adalah harganya yang relatif stabil. 

Tips Memilih Investasi Reksa Dana

Sama seperti instrumen investasi lainnya, memilih reksa dana juga tidak bisa sembarangan. Anda harus memilih instrumen investasi yang sesuai. Berikut ini beberapa tips memilih investasi reksa dana:

1. Pilih sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko. 

Saat ini banyak aplikasi agen jual beli reksa dana yang sudah memiliki expert advisor untuk membantu investor memilih produk yang sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko. Namun, Anda masih bebas dalam menentukan produk investasi sendiri.

Data legalitas Manajer Investasi bisa dilihat dari laman resmi OJK, sementara untuk kredibilitas, Anda bisa mengukur kredibilitas perusahaan ini dengan beberapa variabel berikut:

  1. Besaran NAB. Semakin besar NAB, artinya semakin tinggi pula kepercayaan masyarakat terhadap Manajer Investasi ini. 
  2. Nilai expense ratio. Semakin kecil nilai expense ratio, maka semakin efisien kinerja Manajer Investasi. 
  3. Mencari berita mengenai Manajer Investasi terkait. 

Untuk poin yang pertama dan kedua, pihak aplikasi sudah menyediakan shortcut yang bisa Anda gunakan untuk mengurutkan perusahaan manajer dengan NAB dan expense ratio tertinggi hingga terendah.

3. Membaca fund fact sheet reksa dana

Sesuai dengan namanya, fund fact sheet adalah selembar kertas yang berisi data-data penting mengenai sebuah reksa dana. Dari lembaran yang di update per bulan ini, Anda bisa mendapatkan informasi berikut:

  • Nama Manajer Investasi.
  • Perubahan harga reksa dana dalam 1 tahun terakhir.
  • Total nilai NAB. 
  • Total expense ratio.
  • Nama Bank Kustodian. 
  • Data alokasi investasi reksa dana mulai dari persentasenya hingga emiten apa saja yang menerima investasi dari produk tersebut. 

Dokumen ini biasanya tersedia dalam setiap tampilan produk reksa dana di aplikasi. Kalau tidak ada, Anda bisa mencarinya di laman resmi Manajer Investasi terkait.

Untuk memahaminya, Anda harus tahu cara membaca fund fact sheet reksa dana sehingga bisa mendalami informasi di dalamnya.

Sudah paham bagaimana cara kerja reksa dana kan? Yuk mulai investasi sekarang juga.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *