Lompat ke konten
Daftar Isi

Cara Memilih Reksa Dana Yang Baik Untuk Investasi

Cara Memilih Reksa Dana Yang Baik

Sebagai salah satu instrumen yang cocok untuk investor pemula, reksa dana adalah instrumen investasi yang memiliki banyak jenis dan dikelola oleh berbagai manajer investasi. Oleh sebab itu, tidak heran apabila investor, khususnya yang masih pemula kebingungan dalam memilih instrumen yang satu ini. 

Untuk membantu Anda, berikut ini beberapa cara memilih reksa dana yang tepat versi investbro.id:

1. Tentukan Profil Risiko 

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menentukan profil risiko. Hal ini penting karena setiap jenis reksa dana memiliki tingkat risiko yang berbeda, sehingga cocok untuk tujuan investasi yang berbeda pula. 

Contohnya, Reksa dana saham (RDS) memiliki risiko tinggi karena terpapar risiko pasar yang akan menimpa setiap saham yang ada dalam portofolio investasi. Selain itu, proses pencairan biasanya juga lebih lama dibandingkan proses pencairan RDPU. Oleh sebab itu, instrumen yang satu ini biasanya cocok untuk keperluan jangka menengah hingga jangka panjang, seperti dana pensiun, sekolah anak, rumah dan lain sebagainya.

Biasanya, pihak aplikasi agen jual beli reksa dana sudah menyediakan sedikit assessment untuk membantu investor menentukan profil risiko mereka. Anda bisa menggunakan hasil assessment ini untuk memilih produk yang tepat untuk Anda.

2. Tentukan Tujuan Investasi

Tujuan investasi ini penting untuk membantu menentukan besaran keuntungan investasi yang Anda butuhkan untuk mencapai tujuan investasi tersebut pada jangka waktu tertentu. Dengan mengetahui keuntungan investasi keinginan ini, Anda bisa menentukan instrumen investasi apa yang cocok untuk mencapai tujuan investasi Anda. 

Dalam menentukan hubungan antara tujuan investasi dan besaran keuntungan yang diinginkan (yield) ini, ada hal-hal yang perlu Anda ketahui, seperti target harga tujuan investasi, potensi kenaikan suku bunga acuan dan nilai investasi awal. 

Untuk menghitung relasi ini, Anda bisa menggunakan kalkulator bunga majemuk, beberapa formula yang ada di microsoft excel dan lain sebagainya. 

3. Tentukan Manajer Investasi Terbaik

Cara memilih reksa dana yang tepat selanjutnya adalah dengan memilih manajer investasi terbaik. Manajer investasi adalah perusahaan yang bertugas untuk mengelola uang investasi Anda kelak. Maka dari itu, perannya sangat penting dalam menentukan kualitas investasi Anda. 

Dalam memilih perusahaan pengelola instrumen ini, Ada beberapa faktor yang harus Anda perhatikan:

  1. Legalitas perusahaan tersebut. Pastikan perusahaan tersebut terdaftar di OJK, sebab saat ini banyak penipuan berkedok investasi. 
  2. Rekam jejak dan profil.
  3. Total nilai aktiva bersih (NAB) yang dikelola. Semakin besar NAB, maka semakin besar pula kepercayaan masyarakat terhadap manajer investasi terkait. Dalam beberapa kasus, NAB ini juga disebut dengan nett value asset (NAV) atau asset under management (AUM). Anda bisa melihat daftar perusahaan dengan nilai NAB di artikel “Pengelola Reksa Dana Terbesar di Indonesia”.

Supaya hasil investasi bisa maksimal dan variatif, Anda bisa memilih produk yang diterbitkan oleh beberapa perusahaan sekaligus. Jadi, jangan hanya pilih satu ya. 

4.  Pilih Produk Reksa Dana Terbaik

Setelah mengetahui profil risiko, tujuan dan menentukan manajer investasi terbaik, kini saatnya Anda memilih produk reksa dana terbaik yang dikelola oleh manajer investasi tersebut. Dalam memilih produk ini, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

  1. Alokasi investasi. Alokasi reksa dana berperan besar dalam menentukan prospek produk tersebut kedepannya dan risiko-risiko apa saja yang bisa menyertainya. Anda bisa mengetahui alokasi ini di setiap halaman masing-masing produk (kalau di aplikasi) atau dengan membaca fund fact sheet produk reksa dana tersebut. 
  2. Potensi keuntungan. Setiap investor tentu ingin mendapatkan keuntungan. Nah, keuntungan reksa dana ini biasanya ditampilkan dalam Compound Annual Growth Rate (CAGR) atau pertumbuhan harga instrumen tersebut dalam satu tahun. CAGR yang tinggi biasanya tidak hanya mengindikasikan potensi keuntungan yang tinggi saja, tetapi juga risiko yang tinggi pula. 
  3. Nilai Drawdown. Selain CAGR, aspek risiko investasi pada instrumen ini juga tergambar dalam nilai drawdown produk tersebut. Nilai drawdown adalah selisih antara harga tertinggi reksa dana dengan harga terendahnya. Semakin banyak selisih tersebut, maka semakin tinggi pula volatilitas dan resikonya. 
  4. Biaya investasi. Besar kecilnya biaya pada instrumen ini ditampilkan dalam variabel expense ratio. Variabel ini menunjukkan efisiensi sebuah manajer investasi. Manajer investasi yang membutuhkan expense ratio besar membutuhkan biaya besar karena biasanya mereka melakukan kebijakan investasi aktif. 
  5. Biaya transfer. Salah satu keuntungan membeli reksa dana adalah laba investasi ini tidak dikenai pajak, dan pihak aplikasi investasi tidak memungut biaya penjualan maupun pembelian. Adapun yang perlu Anda perhatikan adalah biaya bank kustodian dan biaya transfer. Biaya bank kustodian biasanya sebesar Rp3.500 per transaksi. 

Adapun biaya transfer akan dibebankan apabila bank kustodian produk tersebut berbeda dengan bank yang Anda pakai sehari-hari. Hal ini berarti, akan ada tambahan biaya apabila Anda menggunakan bank lain untuk mencairkan dana investasi Anda. 

Supaya keuntungan investasi lebih maksimal, sebaiknya untuk satu tujuan investasi Anda tidak memilih satu produk reksa dana saja. Pilihlah beberapa jenis produk yang berbeda untuk diversifikasi. Saat ini aplikasi investasi juga sudah banyak dilengkapi dengan expert advisor (EA) yang bisa memilihkan produk reksa dana untuk Anda secara otomatis. Namun, sukses atau tidaknya pilihan produk ini tetap bergantung pada Anda sendiri sebagai investor. 

5. Buat Catatan Anda di Excel

Langkah terakhir untuk memilih reksa dana yang tepat untuk Anda adalah dengan mencatat daftar reksa dana incaran di microsoft excel. Di software spreadsheet ini, Anda bisa mencatat nama masing-masing produk, siapa manajer investasi dan bank kustodian yang mengelolanya, serta semua variabel yang perlu Anda perhatikan di poin nomor 4 di atas. 

Mengapa di excel? Karena di software yang satu ini, Anda bisa mengurutkan data dari nilai yang terendah hingga tertinggi atau sebaliknya. Selain itu, software ini juga bisa Anda pakai untuk mengevaluasi kinerja investasi Anda kedepannya. 

Selain excel, sebenarnya saat ini aplikasi investasi juga banyak yang dilengkapi dengan fitur screening data di atas. Bedanya adalah, Anda tidak bisa bebas mengevaluasi hasil investasi se bebas jika mencatatnya kembali di excel.

Memilih instrumen investasi dengan hati-hati secara tidak langsung akan membantu Anda menekan risiko investasi itu sendiri. Sebaliknya, memilih instrumen investasi asal-asalan justru akan meningkatkan risiko kerugian, karena Anda tidak tahu apa dan siapa yang berada dibalik instrumen tersebut. Maka dari itu, jangan pilih reksa dana sembarangan ya.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *