Lompat ke konten
Daftar Isi

Daftar Saham Astra Group di BEI

Astra Group

Ada beberapa perusahaan konglomerasi yang beroperasi di Indonesia. Sedikit berbeda dengan perusahaan biasa, perusahaan konglomerasi adalah perusahaan yang memiliki puluhan hingga ratusan anak perusahaan yang beroperasi di berbagai bidang. 

Pada artikel yang telah lalu, Investbro telah membahas berbagai perusahaan konglomerasi, seperti Salim Group, Lippo Group dan Sinarmas Group. Kini saatnya membahas perusahaan konglomerasi lain yang tidak kalah besar, yaitu Astra Group. 

Astra didirikan oleh William Soeryadjaya dan saudara-saudaranya sebagai perusahaan trading pada tahun 1957. Mendekati usianya yang ke-70, perusahaan ini kini memiliki lebih dari 200 anak perusahaan yang sebagian diantaranya kemungkinan sudah Anda kenal, seperti FIFGROUP, bengkel AHASS atau Astra Honda Authorized Service Station dan masih banyak lainnya. 

Diantara sekian banyak anak usaha perusahaan ini, beberapa diantaranya sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut ini beberapa saham Astra Group di BEI yang perlu Anda ketahui:

1. PT Astra International Tbk (ASII)

PT Astra International Tbk adalah holding company dari seluruh saham Astra. Ini artinya, bidang bisnis perusahaan ini sangat bervariasi mulai dari perdagangan kendaraan bermotor, perdagangan kendaraan berat, pembuatan komponen kendaraan, hingga layanan jasa keuangan dan perkebunan. 

Saham ASII merupakan salah satu saham blue chip terbaik di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar perusahaan ini besar dan banyak investor maupun trader yang berminat membeli saham perusahaan ini. 

Saat ini saham ASII dijual dengan harga Rp6.750 rupiah per lembar. Meskipun bukan nilai tertingginya, namun harga saham perusahaan ini secara konsisten terus menunjukkan peningkatan sejak awal tahun 2023 ini. 

2. PT United Tractors Tbk (UNTR)

Anggota Astra Group lainnya yang juga termasuk ke dalam konstituen indeks Lq45 adalah PT United Tractors Tbk. Bahkan, UNTR juga menjadi salah satu emiten yang membagikan dividen dengan nilai tertinggi sepanjang tahun 2022 dan 2023.

PT United Tractors Tbk adalah bagian dari Astra Group yang bergerak di bidang pertambangan emas, batubara dan bergerak di bidang distribusi serta trading alat-alat berat. Perusahaan ini telah bekerjasama dengan berbagai merek alat berat besar dunia, seperti Komatsu, UD Trucks dan Tadano. 

Mulai listing di Bursa Efek Indonesia pada 19 September 1989, kini saham UNTR dipatok dengan harga yang cukup mahal, yaitu sebesar Rp27.350 rupiah. Dengan kondisi keuangan yang relatif stabil dan potensi pembagian dividen jumbo, tentu harga ini terbilang beralasan. 

3. PT Astra Agro Lestari Tbk ( AALI)

Tidak hanya di bidang otomotif, Astra Group juga memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk atau AALI. Bahkan boleh dibilang kalau AALI merupakan salah satu saham perkebunan terbaik di Indonesia.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1988 atas penggabungan dari beberapa perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan sebelumnya. Menurut laman resmi perusahaan ini, AALI listing di BEI sejak tahun 1987 dan kini memiliki 287.044 hektar kebun kelapa sawit yang terletak di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. 

Sempat dijual pada angka Rp5.500 per lembar ketika awal pandemi lalu, kini saham AALI dijual dengan harga Rp7,700 per lembar. Hal ini tidak lepas dari kinerja perusahaan ini yang relatif stabil meskipun dihempas isu-isu miring, seperti perubahan harga kelapa sawit di pasar dunia, inflasi dan lain sebagainya.

4. PT Astra Graphia Tbk (ASGR)

PT Astra Graphia Tbk adalah anggota dari Astra Group yang bergerak di bidang penyediaan solusi teknologi perkantoran, mulai dari perdagangan mesin-mesin kantor, hingga penerbitan aplikasi. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1975 dan listing di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1989. 

Sejak Juni 2023, saham ASGR terlihat mengalami peningkatan yang terbilang cukup cepat dari 975 rupiah per lembar menjadi kini Rp1.075 per lembar. Hal ini tidak bisa lepas dari kinerja bisnis perusahaan yang berhasil mencetak peningkatan laba hingga lebih dari 100% pada 6 bulan pertama tahun 2023 ini.

5. PT Acset Indonusa Tbk (ACST)

ACST adalah anak perusahaan PT Astra International Tbk yang bergerak di bidang konstruksi. Umumnya, perusahaan ini mengerjakan proyek-proyek non-perumahan, seperti blok perkantoran, jalan tol, hingga jembatan. Beberapa proyek yang pernah dikerjakan oleh perusahaan ini antara lain pembangunan Rumah Sakit Mayapada Bandung pada tahun 2019 dan pembangunan Jembatan Suramadu. 

Tahun 2023 bukanlah tahun yang baik untuk ACST dan perusahaan konstruksi lainnya. Pasalnya, inflasi dan ancaman perlambatan ekonomi membuat beban yang harus dibayarkan oleh emiten yang bergerak di sektor ini membengkak. Akibatnya, pada paruh awal tahun 2023 ini, PT Acset Indonusa Tbk mengalami kerugian hingga sebesar 56 triliun rupiah. 

6. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)

PT Astra Otoparts Tbk adalah perusahaan yang memproduksi dan memperdagangkan komponen-komponen kendaraan bermotor. Tidak hanya di Indonesia, perusahaan ini memiliki 12.000 reseller, 26 kantor penjualan dan 46 dealer utama yang tersebar di 40 negara di seluruh dunia. Auto juga bekerja sama dengan berbagai brand kendaraan besar di dunia, seperti Honda, Kawasaki, Toyota, Mercedes-Benz dan masih banyak lainnya. 

Jika Anda pada akhir tahun 2022 lalu membeli saham perusahaan ini, maka Anda beruntung. Sebab harga saham AUTO naik hingga 164% dari Rp1.250-an pada pertengahan Agustus 2022 lalu menjadi Rp3.375 per lembar pada Agustus 2023. Hal ini tentunya tidak lepas dari kinerja apik perusahaan yang berhasil membukukan peningkatan laba dari 454 miliar rupiah per Juni 2022 menjadi 879 miliar rupiah per juni 2023.

Selain perusahaan-perusahaan yang sudah listing di BEI di atas, Astra Group juga memiliki perusahaan-perusahaan yang sahamnya masih belum bisa dibeli oleh publik. Beberapa produk dari anggota Astra Group yang masih tertutup tersebut antara lain, TAP Finance, FIFGROUP, aplikasi dompet digital Astrapay, aplikasi paylater dan pinjaman online Maucash, PT Astra Honda Motor (pengelola bengkel AHASS) dan masih banyak lainnya. 

Banyaknya lini bisnis ini membuktikan bahwa Astra sebagai perusahaan konglomerasi besar terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Perusahaan yang seperti ini umumnya memiliki kinerja bisnis yang lebih stabil meskipun dalam ancaman resesi atau krisis.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *