Lompat ke konten
Daftar Isi

7 Rekomendasi Investasi Terbaik Untuk Pemula (2023)

Investasi Terbaik Untuk Pemula

Generasi muda semakin tertarik untuk mulai melakukan investasi dan menata keuangannya. 

Apalagi teknologi saat ini membuat investasi bisa dilakukan hanya dengan menggunakan handphone. Calon investor pun kini juga bisa lebih mudah belajar investasi dengan pembelajaran online. 

Namun investasi adalah hal yang cukup beresiko apabila tidak disertai dengan pengetahuan dan strategi yang benar. Hal ini karena setiap investor dan  instrumen investasi memiliki profil risiko masing-masing sehingga investor khususnya yang masih pemula harus menyesuaikan instrumen investasi yang dipilih dengan profil risiko mereka. 

Berikut ini 7 rekomendasi investasi terbaik untuk pemula:

1. Deposito

Salah satu tugas utama bank adalah untuk menyalurkan dana dari orang yang kelebihan dana kepada orang yang sedang membutuhkan dana. Deposito adalah salah satu layanan simpanan yang disediakan oleh pihak bank untuk menjalankan fungsinya ini.

Bank mengumpulkan dana deposito dari masyarakat untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat lainnya. Sebagai balas jasa kepada masyarakat yang menyimpan uang, pihak bank memberikan bunga dengan rasio tertentu. Dari bunga inilah tingkat pendapatan deposito diperoleh. 

Deposito menjadi instrumen investasi yang cocok untuk para pemula karena beberapa hal yaitu:

  1. Deposito dirilis oleh institusi perbankan yang mana lembaga keuangan ini memiliki level regulasi yang lebih ketat dibandingkan lembaga keuangan yang lain.
  2. Nasabah tidak perlu secara aktif mengelola dana deposito. Pihak bank yang terdiri dari orang-orang profesional akan menyalurkan dana deposito tersebut kepada para debitur (peminjam) pilihan. 
  3. Simpanan dan deposito perbankan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jadi, kalau bank terkait kolaps, nasabah (deposan) bisa mengajukan klaim ganti rugi ke LPS. 

Disisi lain, kekurangan dari investasi deposito adalah sebagian besar bank umum menawarkan deposito dengan biaya pokok yang tinggi yaitu sebesar 5-10 juta rupiah, tergantung dengan kebijakan masing-masing bank. Ada juga bank yang menawarkan deposito dengan pokok sebesar Rp1 juta rupiah, namun biasanya adalah bank digital. Selain pokok setoran yang tinggi, deposito juga kurang likuid karena harus dicairkan tepat pada tanggal jatuh tempo. Jika dicairkan kurang dari tanggal jatuh tempo, maka nasabah bisa terkena biaya pinalti (biasanya sebesar Rp150.000).

Cara investasi melalui instrumen ini sangatlah mudah. Investor tinggal datang ke kantor cabang bank terkait dengan menyerahkan beberapa dokumen seperti, KTP, buku tabungan, NPWP (jika ada) serta dana setoran minimum ke customer service. Bahkan saat ini banyak bank yang membuka layanan deposito online. 

2. Emas

Instrumen investasi yang bagus untuk pemula selanjutnya adalah emas. Emas dan perak adalah dua logam mulia yang sejak zaman purba sudah menjadi barang berharga. Jadi, tidak heran kalau seiring dengan menipisnya cadangan emas dunia, harga emas relatif selalu naik. 

Instrumen investasi yang juga sering disebut sebagai safe haven ini kini mudah untuk di dapat. Investor bisa berinvestasi emas dengan beragam cara mulai dari membeli perhiasan emas dan emas batangan hingga menabung emas di aplikasi online marketplace, di bank maupun di Pegadaian.

Kelebihan dari menabung emas adalah investor tidak perlu membeli emas dalam jumlah besar secara langsung dan tidak perlu menyimpan fisik emasnya. Investor hanya perlu mengirimkan sejumlah uang kepada penyedia layanan tabungan emas dan menariknya kembali jika diperlukan. Saat ini dengan Rp10.000 saja sebagai setoran, Anda sudah bisa menabung emas di berbagai aplikasi.

Kekurangannya adalah, adanya selisih antara harga beli dan harga jual (buyback) yang seringkali cukup signifikan, sehingga perlu dihitung. Belum lagi fakta bahwa nasabah tabungan emas akan dikenai biaya penyimpanan.

Opsi investasi emas terakhir ini kini bisa dilakukan melalui berbagai platform mulai dari Pegadaian Digital, hingga aplikasi tabungan emas yang disediakan oleh perusahaan perbankan. 

3. Reksa Dana

Mari beranjak dari pasar uang dan pasar komoditas ke pasar modal. Reksa dana adalah produk investasi pasar modal yang paling cocok untuk investor pemula. Alasannya, unit penyertaan reksa dana bisa dibeli hanya dengan uang Rp. 10.000 dan investor tidak perlu mengelola asetnya secara langsung. 

Dalam mekanisme investasi reksa dana, aset dari investor akan dikelola oleh manajer investasi sesuai dengan jenis reksa dana tersebut. Apabila jenisnya adalah reksa dana pasar uang (RDPU), maka 80% alokasi reksa dana akan diarahkan untuk deposito dan produk keuangan lainnya. Begitu pula jika jenisnya adalah reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap. 

Meskipun dikelola oleh manajer investasi, namun investor juga berhak mendapatkan keuntungan investasi baik itu capital gain maupun dividen dan masih tetap terpapar risiko investasi. Untuk membantu menekan risiko ini, Anda bisa mempelajari seluk beluk reksadana di Investbro.id.

Investasi reksadana kini semakin mudah dengan adanya aplikasi investasi reksadana terbaik yang bisa Anda unduh di Google Play Store maupun App Store.

4. Obligasi

Obligasi atau surat utang adalah instrumen investasi yang bagus untuk pemula selanjutnya. Obligasi adalah surat bukti kepemilikan utang yang diberikan oleh pihak pengutang (debitur) kepada pihak pemberi utang (kreditur). 

Berbeda dengan surat bukti kepemilikan utang biasa, obligasi bisa diperjualbelikan di pasar modal baik itu di pasar primer maupun di pasar sekunder. Selain itu, pihak debitur tidak hanya diwajibkan untuk membayar pokok pinjamannya saja tetapi juga membayar bunga (coupon) kepada pihak kreditur. Coupon inilah yang menjadi pendapatan dari obligasi. 

Surat utang ini bisa diterbitkan oleh perusahaan maupun pemerintah. Namun menurut penulis, investor pemula akan lebih cocok untuk berinvestasi pada obligasi pemerintah. Hal ini karena pemerintah pasti akan membayar utang beserta bunganya kecuali jika pemerintah atau negara tersebut mengalami kebangkrutan.  Apalagi saat ini pemerintah juga rajin menerbitkan obligasi yang dapat dibeli hanya dengan Rp1.000.000 oleh investor pemula.

5. Sukuk

Boleh dibilang sukuk adalah versi syariah dari obligasi. Bedanya, sukuk bukanlah surat utang melainkan surat penyertaan modal dan harus disertai dengan underlying assets. Maka dari itu, biasanya dana dari sukuk ini digunakan untuk proyek-proyek yang memiliki bukti fisik seperti, pembangunan infrastruktur dan lain sebagainya. 

Investor sukuk juga berhak mendapatkan pendapatan dalam bentuk bagi hasil atau ujrah pada tanggal jatuh tempo. Selain itu, sukuk juga bisa diperjualbelikan di pasar sekunder sebagaimana obligasi. Saat ini mayoritas sukuk diterbitkan oleh pemerintah Indonesia untuk membiayai proyek infrastruktur. Namun demikian, pada dasarnya instrumen ini juga bisa diterbitkan oleh perusahaan.

6. Saham

Saham adalah salah satu instrumen investasi yang paling populer. Instrumen investasi ini merupakan surat bukti penyertaan modal yang diberikan oleh perusahaan kepada investor. Terdapat beberapa alasan mengapa saham menjadi instrumen investasi bagi pemula. Beberapa alasan tersebut adalah:

  1. Saham menawarkan keuntungan investasi yang cukup tinggi. Apabila Anda memilih saham yang tepat, Anda bisa mendapatkan keuntungan puluhan ribu rupiah per lot hanya dalam satu bulan saja.
  2. Saham dirilis oleh perusahaan dengan fisik dan nilai aset yang jelas.
  3. Saham adalah instrumen investasi yang legal di Indonesia dan diawasi oleh OJK. 

Apabila dibandingkan dengan 5 instrumen investasi sebelumnya, saham memang memiliki tingkat risiko yang paling tinggi karena harganya mengikuti kondisi bisnis perusahaan. Namun bukan berarti tingkat risiko tersebut bisa diminimalisir. Hal ini tergantung dengan bagaimana investor terkait mengelola risiko keuangan dan investasinya.

Pastikan Anda gunakan aplikasi trading saham yang terpercaya agar tidak terkena tipuan berbagai modus yang sering muncul belakangan ini.

7. Investasi Skill

Jika pada nomor 1-6 adalah instrumen investasi di pasar modal dan pasar keuangan, maka instrumen investasi untuk pemula nomor 7 ini adalah instrumen untuk investasi di pasar tenaga kerja. Perlu diingat bahwasanya kata investasi tidak semata-mata untuk investasi pada hal berbau moneter saja melainkan juga hal-hal lain yang bisa memberikan nilai tambah (value added) bagi seorang individu (investor).

Investasi skill ini tidak kalah pentingnya mengingat lebih dari 70% dari 270 juta penduduk Indonesia adalah generasi usia angkatan kerja (15-65 tahun). Jadi tidak heran jika persaingan tenaga kerja di negeri ini cukup ketat. Oleh sebab itu, kiranya penting bagi generasi muda saat ini untuk berinvestasi pada keahlian atau keterampilan baru juga alih-alih hanya berinvestasi di pasar modal saja. 

Investasi ini bisa dilakukan untuk skill apapun entah itu mempelajari bahasa baru, keahlian di bidang internet dan lain sebagainya. Untuk mendukung hal ini, pemerintah Indonesia telah menyelenggarakan berbagai program pelatihan, mulai dari pelatihan offline di Dinas Ketenagakerjaan hingga program pelatihan online seperti, Prakreja atau Digital Talent Scholarships.

Nah, itu tadi 7 instrumen investasi yang paling cocok untuk pemula. Sebelum memilih instrumen apa yang ingin Anda jadikan batu pijakan, tentukan tujuan investasi dan profil risiko terlebih dahulu ya. Sebab, perbedaan profil risiko dan tujuan investasi juga bisa membuat perbedaan instrumen yang sebaiknya dipilih.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *