Lompat ke konten
Daftar Isi

Cara Bermain Saham Untuk Mahasiswa

cara investasi untuk mahasiswa

Untuk mendapatkan penuh manfaat investasi bagi mahasiswa, salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan bermain saham.

Saham kini bisa dibeli oleh siapa pun termasuk mahasiswa yang notabene masih belum memiliki pendapatan sendiri atau punya pendapatan sendiri tapi masih belum seberapa. Sebab, saat ini banyak aplikasi agen investasi yang tersedia di pasaran dan banyak juga saham dengan harga per lembar yang terjangkau. 

Berikut cara bermain saham untuk mahasiswa:

1. Pastikan Kebutuhan Sudah Terpenuhi

Cara bermain saham yang pertama untuk mahasiswa adalah dengan memastikan bahwa mereka berinvestasi saham dengan “uang dingin”. Uang dingin bukan berasal dari hasil utang dan uang yang tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, termasuk untuk dana darurat. 

Ini penting sebelum memulai berinvestasi. Karena, saham adalah aset investasi dengan tingkat perubahan harga yang tinggi. Harga sebuah saham hari ini bisa jadi 1.000 rupiah per lembar tapi esok hari bisa jadi anjlok sampai 900 ribu per lembar sehingga kalau tidak hati-hati kerugian investasi saham bisa mengganggu keuangan pribadi. 

Cara untuk memastikan hal ini adalah dengan mencatat semua penghasilan dan pengeluaran bulanan lalu sisihkan minimal 10% dari pendapatan bulanan tersebut untuk investasi. 

2. Pilih Saham dan Perusahaan Sekuritas Yang Baik

Sebaiknya gunakan jasa perusahaan sekuritas yang telah terdaftar legal di OJK. Jangan ikut-ikutan menggunakan jasa perusahaan sekuritas yang sedang hype hanya karena influencer idola menjadi brand ambassador mereka. Karena bisa jadi perusahaan sekuritas tersebut masih rintisan atau bahkan abal-abal. 

Untuk memilih perusahaan sekuritas yang baik, mahasiswa perlu untuk mengecek legalitas perusahaan tersebut di OJK, mengecek rekam jejak mereka dalam mengelola dana investor dan lain-lain. 

Adapun dalam hal pemilihan saham, sebagai langkah awal mahasiswa bisa menentukan profil risiko dan tujuan investasi terlebih dahulu. Alasannya adalah profil risiko dan tujuan investasi akan menentukan kebijakan investasi kedepannya. 

Setelah tujuan dan profil risiko ditentukan, kini saatnya membeli saham. Sebagai langkah awal investasi, sebaiknya Anda mempertimbangkan membeli saham yang cocok untuk pemula dan harganya murah terlebih dahulu.

Saat ini beberapa aplikasi investasi legal memberikan kesempatan bagi investor ritel untuk membeli saham sebanyak 1 lot (100 lembar). Jadi, jika harga saham sebuah perusahaan hanya 500 rupiah per lembar, maka saham tersebut sudah bisa dibeli hanya dengan uang 50,000 rupiah saja. 

Saham perusahaan-perusahaan yang menjadi konstituen indeks LQ45 memang saham-saham terbaik, tapi belum tentu harganya cocok untuk mahasiswa. Sebagai gantinya, mahasiswa bisa memilih saham yang tergabung ke dalam indeks lain yang sekiranya bisa lebih murah tapi performanya tetap bagus. 

3. Gunakan Aplikasi Yang Tepat

Sekali lagi, pilih aplikasi trading saham yang dirilis oleh perusahaan sekuritas yang sudah terdaftar di OJK. Sebab, saat ini banyak bertebaran aplikasi-aplikasi investasi abal-abal. Aplikasi yang legal akan menghadirkan aplikasi dengan kualitas keamanan terbaik dan produk saham yang variatif. 

Berbeda dengan pendaftaran rekening dana investasi (RDI) secara offline, pengisian data di aplikasi investasi ini hanya perlu waktu kurang dari 10 menit dan biasanya aplikasi sudah bisa dipakai dalam kurun waktu 1 hari kerja. 

Dalam proses pendaftaran ini, mahasiswa tidak perlu memiliki NPWP atau menggunakan NPWP milik orang tua. Sebab, NPWP ini kemudian diganti dengan surat keterangan belum memiliki NPWP. Semua proses pendaftaran ini bisa dilakukan secara online sehingga lebih mudah dan efisien.

Dengan demikian Anda sebagai mahasiswa bisa memilih saham-saham yang bagus dengan tanpa khawatir data pribadi Anda akan diretas dan bocor ke internet selama Anda tetap menjaga kerahasiaan pin dan kode OTP akun Anda.

Berbagai aplikasi investasi untuk mahasiswa sudah tersedia. Aplikasi-aplikasi tersebut memiliki fitur yang akan membantu mahasiswa dalam aktivitas penanaman modal.

4. Bagi Alokasi Dana Untuk Membeli Beberapa Saham Di Industri Yang Berbeda

Jika Anda sudah memilih, daftar dan mengunduh aplikasi yang menurut Anda tepat, kini saatnya Anda membeli saham yang diinginkan. Namun, alih-alih hanya membeli satu saham saja, sebaiknya Anda membeli beberapa saham perusahaan dengan industri yang berbeda sekaligus.

Selain itu, saham yang cocok untuk mahasiswa adalah saham dari perusahaan blue chip karena memiliki profil risiko yang lebih stabil dan cocok untuk jangka panjang.

Memang anggaran mahasiswa dalam bermain saham sering terbatas, namun Anda bisa membeli saham lainnya di industri yang berbeda di bulan berikutnya. Hal ini bertujuan untuk memanage risiko yang bisa jadi timbul akibat pembelian sebuah saham saja. 

Misalnya, Anda punya modal untuk membeli saham sebanyak 100.000 rupiah. Uang tersebut bisa dibelikan 1 lot saham PT Mahaka Media (ABBA) sebanyak 40.000 dan sisanya bisa Anda gunakan untuk membeli saham PT Pakuwon Jati yang saat ini harga saham perusahaan ini sekitar 500 rupiah per lembar.

Cara lainnya adalah jika Anda punya uang 100.000 bulan ini dan Anda pakai untuk membeli 1 lot saham Rumah Sakit Hermina (sekitar 1000 rupiah per lembar), Anda bisa menggunakan alokasi investasi 100.000 rupiah bulan depan untuk membeli saham perusahaan lain. 

Dengan demikian, jika harga saham RS Hermina atau Pakuwon sedang mengalami tren penurunan, Anda masih punya saham di perusahaan lainnya di industri yang berbeda. 

Tapi, jangan lupa sebelum membeli saham pastikan Anda mengetahui kondisi fundamental dan teknikal saham tersebut terlebih dahulu supaya Anda terhindar dari saham gorengan

5. Terus Belajar

Cara bermain saham yang terakhir adalah terus belajar. Investor tidak perlu memiliki latar belakang keuangan atau manajemen untuk bisa berinvestasi. Siapapun bisa berinvestasi saham selama mereka memiliki keinginan untuk terus belajar. 

Karena pada dasarnya belajar investasi dan strategi-strategi di dalamnya tidak hanya wajib dilakukan oleh investor pemula bermodal minim saja tapi juga harus dilakukan oleh investor institusi, berpengalaman dan bermodal besar. 

Untungnya saat ini banyak materi-materi investasi dasar yang tersebar di internet termasuk di Investbro.id. Beberapa perusahaan sekuritas dan penyedia aplikasi investasi terpercaya juga memiliki fasilitas edukasi yang bisa diakses secara gratis. 

Kalau Anda masih belum puas dengan berbagai materi yang tersedia di internet, Anda juga bisa mengikuti sekolah pasar modal yang diselenggarakan oleh BEI. Sekolah pasar modal ini hadir dalam bentuk kelas offline di Jakarta dan Surabaya dan kelas online setiap bulannya. 

Adapun fasilitas yang bisa Anda dapatkan dengan mengikuti sekolah ini tidak hanya materi dari ahlinya tapi juga fasilitas pembukaan RDN sebanyak 100.000 rupiah. Jika Anda tertarik untuk mengikuti kelas ini, Anda bisa membuka link pendaftaran berikut

Tentunya mahasiswa harus pintar membagi waktu antara bermain saham dengan kegiatan akademik. Jika Anda tidak memiliki waktu yang cukup untuk belajar seluk beluk saham, sebaiknya Anda mulai investasi dengan reksa dana terlebih dahulu. Hal ini karena di reksa dana uang Anda akan dikelola oleh tim ahli bernama manajer investasi sedangkan dalam saham, uang akan Anda kelola secara mandiri.

Investasi alternatif lainnya yang bisa Anda coba jika tidak ada waktu belajar selain reksa dana adalah Surat Berharga Negara (SBN) terutama SBN ritel. Namun, biasanya Anda perlu uang minimal 1 juta rupiah untuk memiliki aset berbentuk obligasi ini.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *