Lompat ke konten
Daftar Isi

Cara Mencairkan Saham Menjadi Uang

Cara Mencairkan Saham Menjadi Uang Tunai

Saham adalah instrumen investasi yang sering dibeli untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang. Namun, manfaat instrumen investasi ini tentunya tidak akan Anda dapatkan jika Anda tidak tahu cara mencairkan saham menjadi uang. Berikut ini pembahasan selengkapnya:

Cara Mencairkan Saham Menjadi Uang

Secara umum, cara mencairkan saham menjadi uang adalah dengan menjual saham yang ada di dalam portofolio Anda. Setelah proses penjualan ini selesai, dana hasil penjualan akan masuk ke dalam rekening dana nasabah yang Anda gunakan. Selanjutnya, tinggal tarik dana dari RDN ke rekening bank yang Anda pakai. 

Namun, tidak jarang masing-masing aplikasi trading memiliki kebijakan tersendiri. Jadi, pastikan Anda mengetahui kebijakan jual beli masing-masing aplikasi. Tapi, secara umum, berikut ini langkah-langkah mencairkan instrumen investasi ini 

  1. Masuk ke aplikasi trading Anda. 
  2. Buka menu portofolio. 
  3. Pilih saham yang ingin Anda jual, lalu klik jual. 
  4. Masukkan nominal harga penjualan dan jumlah lot saham yang ingin Anda jual. 
  5. Klik ok atau lanjutkan. 
  6. Biasanya di tahap ini akan ada bagian konfirmasi penjualan dan memasukkan PIN. 
  7. Selesai. Apabila proses penjualan berhasil, dana akan masuk ke dalam rekening dana nasabah (RDN). Setelah itu, langkah selanjutnya adalah mengklik menu saldo RDN di aplikasi trading Anda, lalu masukkan jumlah dana yang ingin Anda cairkan dan klik submit. 
  8. Selesai. Anda tinggal menunggu dana hasil penjualan instrumen investasi ini masuk ke dalam rekening bank. 

Dalam proses pencairan saham ini ada setidaknya dua hal yang harus Anda perhatikan, yaitu waktu jual dan biaya transaksi penjualan. Adapun waktu jual, sebaiknya Anda menjual instrumen ini di pagi hari, supaya order jual Anda bisa segera dieksekusi oleh pihak sekuritas. Menjual saham sebaiknya tidak dilakukan menjelang penutupan bursa atau menjelang hari libur, sebab itu artinya order jual yang Anda masukkan akan semakin lama dieksekusi.

Adapun mengenai biaya jual, fee sekuritas bervariasi antara 0,1% hingga 0,20%-an untuk transaksi jual. Selain biaya ini, Anda juga harus menanggung biaya transfer antar bank apabila bank yang Anda gunakan untuk kebutuhan sehari-hari berbeda dengan bank kustodian.

Berapa Lama Proses Pencairan Saham?

Proses pencairan dana investasi saham ke rekening dana nasabah membutuhkan waktu kurang lebih 2 hari kerja setelah transaksi (T+2). Oleh karena itu, tidak disarankan untuk memasukkan order jual sebelum bursa tutup atau menjelang liburan. 

Setelah itu, proses pencairan dari RDN ke rekening bank nasabah bisa dilakukan di hari yang sama. Hal ini tentunya apabila tidak terjadi eror pada sistem aplikasi terkait atau bank yang Anda gunakan. 

Misalnya, Anda menjual saham Anda sebesar Rp600.000 pada tanggal 1 Februari 2024. Maka, dana tersebut baru masuk ke dalam RDN Anda paling cepat tanggal 3 Februari 2024. Apabila dana sudah masuk RDN, Anda sudah bisa langsung mencairkannya ke rekening biasa. 

Tips Menjual Saham Agar Cuan

Sederhananya, sebaiknya Anda menjual saham ketika harga jual saham tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan harga pembeliannya. Namun untuk mencapai titik take profit ini, ada beberapa strategi yang bisa Anda ikuti:

1. Kondisi fundamental perusahaan

Tentu ketika Anda mendapati bahwa sebuah perusahaan sedang diterpa isu buruk dan menurut perkiraan Anda isu tersebut akan berlangsung cukup lama, maka yang harus Anda lakukan adalah menjual saham perusahaan tersebut. Bahkan jika Anda terpaksa mengalami cut loss. Ini ditujukan agar saham yang Anda miliki tidak ‘nyangkut’ ke perusahaan yang buruk. 

2. Kondisi teknikal harga saham perusahaan

Fluktuasi harga yang terlihat dalam kurva pergerakan harga saham seringkali memberikan sinyal kapan investor harus membeli atau menjual saham tersebut. Salah satu sinyal yang perlu Anda perhatikan adalah bearish reversal yaitu kondisi dimana kemiringan kurva saham yang sebelumnya naik dengan cukup tajam perlahan lahan melandai. 

Apabila terus dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan jika harga saham tersebut justru turun hingga dibawah perkiraan Anda. Bearish reversal adalah momentum yang pas untuk menjual saham. Namun pastikan Anda mengetahui munculnya sinyal ini secara mandiri, supaya tidak terkena FOMO dan justru membuat keputusan penjualan yang membuat Anda menyesal. 

3. Ketika saham mencapai titik harga wajarnya

Salah satu teknik yang harus dikuasai oleh investor adalah teknik menentukan harga wajar sebuah saham. Investor dianjurkan untuk membeli saham yang harganya di bawah harga wajar ini. Sebab, itu artinya ada potensi kenaikan harga pada saham tersebut.

Sebaliknya, jika harga sebuah saham naik di atas harga wajarnya, investor, terutama investor pemula, disarankan untuk menjual saham tersebut untuk mendapatkan keuntungan. 

Pada tahap ini, investor disarankan perlu hati-hati untuk mengambil keputusan apakah akan tetap memegang saham tersebut atau menjualnya. Sebab, harga yang diatas wajar memang menghadirkan keuntungan yang lebih tinggi. Namun, tidak menutup kemungkinan kurva pergerakan harga saham tersebut justru melandai dan kemudian turun. 

4. Ketika total keuntungan saham lebih tinggi daripada biaya investasi

Seringkali, keuntungan sebuah saham tidak cukup banyak untuk menutupi biaya investasi seperti biaya sekuritas, biaya transfer bank, atau biaya bunga jika Anda menggunakan fasilitas leverage. Jadi, sebelum mencairkan saham pastikan Anda memperhatikan besaran biaya-biaya ini terlebih dahulu.

Hal penting lainnya adalah jangan lupa melakukan hitung return saham sebelum melaksanakan pencairan. Gunanya adalah untuk mengetahui dengan pasti selisih jumlah uang yang akan diterima dengan modal pembelian saham di awal.

Misalnya, Anda membeli 1 lot saham dengan harga Rp200.000. Setelah 1 tahun berinvestasi di saham tersebut, harganya naik menjadi Rp215.000 atau Anda mendapatkan untung sebesar Rp15.000. Dengan biaya transaksi penjualan sebesar 0,18% dari seluruh nilai transaksi penjualan dan biaya transfer bank sebesar Rp3.500, maka keuntungan bersih yang bisa Anda peroleh adalah sebesar:

Pendapatan bersih = Rp215.000- ((0,18%*215.000)+3.500)= Rp211.113. 

Keuntungan bersih = Rp211.113 -Rp200.000 =11.113. 

Oleh karena itu, jika Anda membeli saham ini secara berangsur-angsur (dollar cost averaging), pastikan Anda mencatat modal dan harga pembelian setiap kali Anda membeli instrumen ini.

Nah, itu tadi cara mencairkan saham yang dimiliki menjadi uang tunai baik melalui aplikasi, website maupun secara offline beserta tips kapan harus mencairkan instrumen investasi ini. Mudah bukan? Selamat berinvestasi.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Setelah lulus dari Ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Farichatul Chusna aktif sebagai penulis artikel ekonomi, investasi, bisnis, dan keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *