Mengetahui istilah-istilah penting dalam investasi akan membantu Anda menjadi lebih ahli dalam mengalokasikan dana untuk mendapatkan keuntungan.
Berikut 14 istilah investasi yang semua investor harus tahu:
1. Deposit
Deposit merupakan prosedur menyimpan sejumlah dana dalam rekening saham. Dipengaruhi saham yang hendak dibeli, umumnya diberlakukan nominal paling sedikit dana yang mesti disimpan ke deposit. Rekening saham disebut pula sebagai Rekening Dana Nasabah yang disingkat RDN.
2. Manajer Investasi
Dalam dunia investasi, hubungan antara investor dan Manajer Investasi (MI) merupakan hal yang umum. MI, bisa berupa individu atau organisasi, berperan penting dalam membantu mengatur dana investor yang dikumpulkan dalam bentuk portofolio efek.
Namun, bukan sembarang individu atau organisasi yang bisa berperan sebagai MI. Mereka harus memegang sertifikat profesi yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan juga harus lulus ujian yang diselenggarakan oleh OJK guna mendapatkan lisensi resmi. Hanya dengan memenuhi kedua persyaratan ini, seseorang atau perusahaan dapat sah mengelola dana investor.
Sebagai seorang investor, penting bagi Anda untuk memilih MI terbaik yang akan mengelola dana Anda secara bijaksana.
3. Portofolio Investasi
Dalam dunia investasi, istilah “portofolio” merujuk pada kumpulan investasi yang dipegang oleh seorang investor. Portofolio biasanya terdiri dari beberapa jenis investasi, seperti saham, obligasi, atau deposito.
Terdapat dua jenis portofolio yang umum dikenal, yaitu portofolio aktif dan pasif.
Portofolio investasi tersebut mencerminkan jenis investasi yang telah ditanamkan oleh seorang investor. Sebagai contoh, seorang investor mungkin memiliki portofolio investasi dengan komposisi 50 persen saham, 30 persen properti, dan 20 persen emas. Komposisi portofolio investasi tersebut dapat berubah seiring dengan strategi investasi yang dianggap lebih menguntungkan pada saat itu.
4. Emiten
Perusahaan atau organisasi yang memperoleh pendanaan dari pasar saham dikenal dengan istilah emiten.
Caranya adalah dengan menerbitkan dan menjual saham ke publik melalui Initial Public Offering (IPO). Selain saham, perusahaan publik juga dapat mengeluarkan obligasi atau jenis surat utang lainnya.
5. Diversifikasi
Diversifikasi adalah istilah dalam investasi yang merujuk pada penempatan dana ke dalam berbagai macam instrumen investasi, seperti saham, deposito, properti, dan lainnya. Strategi ini umumnya dilakukan oleh investor sebagai cara untuk mengurangi risiko kerugian yang mungkin terjadi jika hanya menanamkan investasi dalam satu instrumen saja.
6. Buy & Sell
Sudah jelas ini artinya adalah beli dan jual saham. Kata tersebut kerap dipakai kalangan investor ketika hendak membeli atau sebaliknya menjual saham.
Ketika seorang investor memutuskan untuk membeli saham, mereka memasuki pasar saham dan membayar sejumlah dana untuk memperoleh saham tersebut dengan harapan akan menghasilkan keuntungan di masa depan.
Ketika harga saham naik, investor dapat menjual saham tersebut dengan melakukan “sell”, sehingga mereka akan mendapatkan margin atas penjualan saham tersebut. Selain itu, investor juga dapat menjual saham jika mereka membutuhkan dana tunai.
7. Penawaran Saham Perdana
Istilah IPO atau Initial Public Offering kerap digunakan dalam dunia investasi. IPO merujuk pada momen ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk menjual sahamnya kepada publik di pasar saham untuk pertama kalinya. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk mengumpulkan dana tambahan yang nantinya akan digunakan untuk ekspansi atau pengembangan bisnis perusahaan tersebut.
Perusahaan yang telah melakukan IPO biasa disebut sebagai perusahaan yang “go public”. Nama perusahaan tersebut biasanya akan ditambahkan dengan kode “Tbk”, singkatan dari Terbuka, yang menandakan statusnya sebagai perusahaan terbuka. Hal ini berarti bahwa saham perusahaan tersebut kini tersedia untuk dibeli oleh publik yang tertarik untuk berinvestasi.
8. Indeks Saham
Indeks saham adalah indikator dalam bentuk angka yang menggambarkan harga rata-rata dari sejumlah emiten yang termasuk dalam suatu kelompok tertentu. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran kinerja perusahaan publik bagi para investor.
Di Bursa Efek Indonesia, terdapat 11 jenis indeks saham yang dibagi berdasarkan kategori tertentu, yang selalu dapat dipantau oleh para investor. Salah satu istilah yang sering digunakan adalah Indeks Harga Saham Gabungan, yang merupakan nilai rata-rata harga dari seluruh saham yang terdaftar di bursa efek pada hari tersebut.
9. Kode Saham
Untuk memudahkan identifikasi saham yang terdaftar di pasar saham oleh investor, broker, dan trader, setiap perusahaan yang telah “go public” diberikan kode saham unik. Kode saham ini fungsinya adalah memfasilitasi para pemain pasar dalam melacak fluktuasi harga saham secara lebih efisien dan efektif.
Misalnya, kode saham ‘BBCA’ merujuk pada perusahaan Bank BCA, sedangkan ‘GGRM’ merupakan kode yang mengidentifikasi PT Gudang Garam Tbk.
10. Saham Blue Chip
Meskipun istilah ini tidak resmi, saham Blue Chip adalah saham perusahaan dengan kondisi stabil ditambah mempunyai kondisi keuangan yang bagus. Saham yang termasuk dalam kelompok ini sangat layak untuk dikoleksi. Namun karena banyak peminat, sesuai hukum pasar maka harga saham jenis ini biasanya sudah tinggi.
11. Market Cap
Istilah dalam investasi ini arti harfiahnya adalah kapitalisasi pasar. Ini adalah gambaran nilai perusahaan secara menyeluruh. Angka tersebut pun akan ikut menentukan harga saham dari emiten tersebut. Umumnya harga saham dipengaruhi oleh berbagai hal yang beberapa diantaranya adalah performa perusahaan dari sisi pengelolaan maupun keuangan.
12. Watchlist
Kata yang satu ini pun kerap dipakai dalam dunia investasi. Arti watchlist adalah list saham yang merupakan fokus dari tiap-tiap investor. Sekarang ini ada paling tidak 625 emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pastinya ada sejumlah saham perusahaan yang dipilih sebagai perhatian utama. Umumnya para investor awam disarankan agar mau membaca riwayat, aktifitas, maupun prospek perusahaan dalam watchlist yang telah disusun tersebut.
13. Take Profit
Sesuai istilah yang digunakan, take profit didapatkan jika investor ingin mengambil gain yang telah diperoleh dari selisih harga beli dengan harga jual saham itu. Umumnya, tiap investor menentukan pencapaian profit dengan jumlah tertentu di awal mulai masuk ke investasi saham. Investor yang memproses take profit secara periodik maka akumulasi gain yang didapatkan akan lebih terasa.
14. Cut Loss
Di lantai bursa, harga saham setiap hari bisa naik turun. Oleh karena itu, investor mesti punya strategi yang handal dan terbukti dalam memutuskan akan mengambil posisi beli atau jual. Saat harga sebuah saham diperkirakan akan makin turun, maka trader bisa melakukan cut loss atau menghentikan potensi kerugian mendalam. Untuk sejumlah kejadian, cut loss yaitu menjual saham yang dipegang sehingga tak mengalami kerugian lebih lanjut saat harganya makin turun.
Meskipun terkesan ribet, namun investasi adalah pilihan metode yang dapat diambil dalam upaya meraih profit besar. Rahasia menjadi sukses di dunia investasi yaitu disiplin dan kemauan belajar terus berbagai pengetahuan yang belum dikuasai. Oleh karena itu, bukannya membelanjakan uang demi kebutuhan konsumtif, mulai kini tanamkan dalam pilihan investasi, salah satunya saham. Salam profit!