Lompat ke konten
Daftar Isi

Investasi: Pengertian, Jenis, Tujuan, Manfaat, Risiko

Segala Sesuatu Tentang Investasi

Investasi mirip dengan menabung, namun bisa menghasilkan keuntungan yang mengalahkan inflasi. Investasi bisa jadi pilihan untuk mempersiapkan kebutuhan hidup di masa yang akan datang seperti mempersiapkan dana pendidikan, biaya pernikahan, atau bahkan dana pensiun.

Jadi suatu saat Anda tidak perlu terus bekerja dan memutuskan untuk pensiun dini, karena sudah rutin mendapat penghasilan dari instrumen investasi yang Anda miliki. Selain itu bisa juga dijadikan cadangan harta, bilamana Anda memiliki kebutuhan mendadak.

Pengertian Investasi

Investasi adalah kegiatan penanaman modal baik berbentuk uang maupun harta lain dengan harapan bisa mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang.

Investasi dilakukan dengan menanam modal dalam jangka panjang melalui pengadaan aktiva, saham, atau surat berharga untuk meraih keuntungan. Sementara investasi jangka pendek bisa berupa deposito, reksa dana, dan obligasi.

Pada praktiknya, investasi berkaitan dengan kegiatan mengalokasikan sebagian harta untuk dimasukkan ke instrumen seperti emas, saham atau properti. Potensi keuangan bisa diperoleh dari selisih harga beli dan jual, atau berasal dari penyewaan properti atau lahan.

Melakukan investasi memang sangat dianjurkan dilakukan sedini mungkin. Pasalnya setiap orang tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi di masa depan. Selain itu investasi juga terbukti bisa membantu perekonomian negara dan pihak-pihak yang terlibat.

Bagi investor pemula juga sangat penting untuk mempelajari tentang jenis investasi supaya tidak keliru antara investasi dengan spekulasi. Karena alih-alih mendapatkan keuntungan, malah bisa rugi atau terjebak hutang dan hal buruk lain.

Kegiatan investasi sangat berbeda jauh dengan spekulasi. Kegiatan investasi adalah kegiatan yang sudah dipikirkan secara matang dari segi peluang dan risikonya, sedangkan spekulasi adalah kegiatan yang tidak terarah dan tidak bisa dikendalikan hasil dari tindakannya.

Misalnya, menabung emas merupakan kegiatan investasi yang sudah pasti, sedangkan mengalokasikan modal dengan membeli saham pada perusahaan yang pihak manajemennya belum berpengalaman tentu merupakan suatu spekulasi.

Jenis Investasi

Untuk bisa sukses dalam berinvestasi, Anda sebaiknya mempelajari apa saja jenis dan instrumen investasi. Investasi memiliki potensi keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Anda bisa memilih jenis investasi saham, properti, emas, deposito dan jenis lain yang sesuai dengan kemampuan atau tujuan yang Anda harapkan.

Jika Anda akan memulai kegiatan penanaman modal, ada beberapa jenis investasi yang bisa Anda pilih sesuai dengan tujuan Anda. Pasalnya setiap investasi memiliki risiko, peluang dan jenis perlakuan yang berbeda, sehingga Anda harus bisa menentukan mana yang bisa membawa Anda untuk mencapai tujuan investasi yang Anda inginkan. Misalnya apakah untuk dana pensiun, pendidikan anak, membeli rumah dan tujuan lain.

Investasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu investasi fisik (physical investment) dan investasi keuangan (financial investment).

Jenis investasi fisik adalah jenis investasi yang bisa dilihat bentuk fisiknya, contohnya seperti bangunan properti, emas batangan atau barang berharga lainnya. Sedangkan jenis investasi keuangan adalah jenis investasi yang berupa produk keuangan dan tidak bisa diraba bentuk fisiknya.

Jenis Investasi Fisik

Yang termasuk dalam jenis investasi fisik di antaranya:

1. Investasi tanah

Tanah merupakan salah satu instrumen investasi yang sejak dulu sudah dilakukan oleh sebagian besar orang. Sebab seperti yang kita tahu populasi manusia akan selalu berkembang dan pasti membutuhkan lahan/tanah untuk keperluan tempat tinggal dan kebutuhan lainnya.

2. Investasi emas

Jenis investasi emas juga bisa menguntungkan karena nilai emas setiap tahun selalu cenderung meningkat. Selain bisa mendapat keuntungan dari selisih beli dan jual, namun juga bisa sebagai menjadi cadangan harta. Karena dibandingkan menyimpan harta dalam bentuk uang malah akan berkurang nilainya, salah satu penyebabnya adalah pengaruh inflasi

Emas juga tidak hanya berlaku pada satu negara, namun bisa dijadikan alat tukar dan alat pembayaran yang sah atas transaksi dengan seluruh negara di dunia. Jadi menyimpan harta dalam bentuk emas juga dianggap lebih aman dibandingkan menyimpannya dalam bentuk tabungan uang tunai.

Saat ini jika Anda tertarik untuk berinvestasi di emas batangan , Anda bisa memiliki emas dengan harga murah dan mudah. Apalagi saat ini Anda sudah bisa membeli emas melalui online. Di beberapa platform penyedia layanan jual beli emas, bahkan menawarkan cicilan emas, jadi akan lebih terasa ringan untuk berinvestasi emas.

Ada beberapa platform jual beli emas yang resmi di Indonesia di antaranya:

  • Pegadaian Digital
  • Shopee Marketplace
  • Tokopedia Emas
  • Pluang
  • Indogold
  • E-Mas
  • BukaEmas
  • LakuEmas

Di berbagai platform di atas, harga pembelian emas mulai dari Rp. 8.000-an per 0.01 gram emas.

3. Investasi properti bangunan

Jenis investasi ini banyak dipilih oleh sebagian besar orang, karena potensi keuntungannya bisa didapatkan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk mendapat keuntungan dalam jangka pendek pemilik properti bisa menyewakan bangunannya. Sedangkan untuk investasi jangka panjang pemilik juga bisa mendapat keuntungan dari penjualan properti atau kenaikan harga tanah.

Jenis Investasi Finansial

Berikut jenis investasi finansial di antaranya adalah:

1. Investasi Pendidikan

Pendidikan merupakan alat untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman. Pendidikan juga merupakan investasi karena melalui pendidikan manusia bisa berpikir dan menggunakan pengetahuannya untuk bekerja, mempunyai penghasilan dan bisa hidup dengan layak. Kebutuhan pendidikan ini juga yang mendasari adanya produk investasi seperti asuransi pendidikan atau tabungan pendidikan.

2. Investasi Deposito

Investasi deposito merupakan jenis penanaman modal yang paling mudah dilakukan dan termasuk paling banyak peminatnya. Pasalnya investasi deposito mempunya tingkat risiko paling rendah di antara jenis investasi lainnya.

Deposito memberikan keuntungan kepada pemiliknya dari suku bunga atas penyertaan modalnya. Praktik deposito hampir mirip dengan menabung di bank, namun dana deposito memiliki kontrak penyimpanan jadi tidak bisa diambil sewaktu-waktu sebelum masa kontraknya habis. Periode kontrak kerja sama deposito biasanya mulai dari 3 bulan hingga hitungan tahun.

Jadi jika Anda memiliki uang tunai atau simpanan khusus untuk investasi, deposito bisa jadi pilihan tepat.

3. Investasi Saham

Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan. Investasi dalam instrumen saham diharapkan akan mendatangkan keuntungan di masa depan dari peningkatan harga saham. Saham juga bisa mendatangkan keuntungan dari pembagian dividen setiap tahunnya.

Investasi saham merupakan jenis investasi yang termasuk memberikan peluang keuntungan yang besar dibandingkan jenis investasi lain. Namun tetap disarankan untuk memperhatikan baik teknis dan pengetahuan tentang perusahaannya. Karena saham juga memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi, jika tidak memiliki ilmunya.

Saat ini untuk bisa belajar tentang saham dan untuk bisa menganalisis perusahaan yang baik sudah sangat mudah. Karena banyak para profesional di bidang ini yang membagikan ilmu dan pengalamannya dalam dunia saham. Anda bisa mendapatkan informasi ini melalui Youtube atau website.

Selain itu saham juga bisa dimiliki dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari Rp. 100.000, Anda sudah bisa memiliki saham sendiri. Anda bisa membelinya di berbagai platform sekuritas seperti Ajaib, Bibit, BNI Sekuritas, BRI Sekuritas dan perusahaan sekuritas lainnya.

Selengkapnya, pelajari apa itu saham serta cara kerjanya.

4. Investasi Mata Uang Asing

Investasi mata uang asing merupakan salah satu strategi untuk menjaga harta dari pengaruh inflasi. Manfaat lain dari memiliki mata uang asing adalah kita bisa mendapat keuntungan dari menguatnya nilai tukar mata uang asing dengan mata uang lokal.

5. Investasi Reksa dana

Reksa dana merupakan jenis investasi yang dijalankan atau dikelola oleh manajer investasi untuk diinvestasikan ke produk keuangan lainnya sehingga menghasilkan keuntungan yang bisa dibagikan kepada para pemilik reksa dana.

Untuk mempelajari lebih lanjut, simak penjelasan lengkap mengenai reksa dana.

6. Investasi Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah yang bertujuan untuk mendapat tambahan modal untuk mengelola bisnis atau bantuan dana. Jenis investasi obligasi banyak diambil oleh para investor profesional, karena faktor risiko obligasi cukup besar bagi investor pemula. Namun investasi obligasi juga bisa mendatangkan peluang keuntungan yang cukup besar.

Untuk penjelasan mendalam, baca penjelasan lengkap tentang investasi obligasi.

Tujuan Investasi

Salah satu hal penting dalam kegiatan penanaman modal adalah menentukan tujuan investasi. Dengan menentukan tujuan investasi yang baik dan benar, diharapkan modal yang sudah dikeluarkan bisa mendatangkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.

Bagi sebagian orang mungkin menganggap investasi bisa menjadi seseorang menjadi kaya, pernyataan ini tidak sepenuhnya salah juga tidak sepenuhnya benar. Namun jika seorang investor disiplin dan berkomitmen dalam investasi, pasti bisa mendapatkan keuntungan yang diinginkan.

Nah berikut beberapa tujuan investasi yang biasanya banyak dipersiapkan oleh banyak orang di antaranya:

1. Untuk mendapat penghasilan tambahan

Dengan berinvestasi seseorang bisa mendapatkan pendapatan pasif yang cukup. Misalnya jika Anda memilih investasi di saham Anda akan mendapat penghasilan dari dividen, deposito dari bunga, dan properti dari hasil sewa dan lainnya. Penghasilan ini akan semakin bertambah seiring waktu bisa karena bertambahnya jumlah investasi atau bertambah nilai dari masing-masing investasinya.

Jadi sambil menjalankan pekerjaan atau bisnis utama, seorang investor juga bisa mendapat penghasilan lain dari kegiatan investasinya. Hal ini tentu akan bermanfaat misalnya saat pekerjaan utama seseorang tersebut terdapat gangguan, masih punya sumber penghasilan lain.

2. Mempersiapkan masa pensiun

Ada kalanya seseorang pasti akan merasa jenuh dengan rutinitas pekerjaan atau memang sudah tidak mampu lagi untuk bekerja seperti biasanya. Oleh karena itu banyak orang yang telah mempersiapkan masa pensiunnya salah satunya dengan berinvestasi.

Dengan rutin berinvestasi dan menambah instrumen investasi diharapkan akan menambah penghasilan yang bisa memenuhi kebutuhan hidup sehingga tidak perlu bekerja terus-menerus. Selain untuk mendapatkan penghasilan tetap juga bisa bermanfaat di kemudian hari dan menikmati masa tua tanpa harus khawatir tidak mempunyai penghasilan.

3. Tujuan investasi untuk mengamankan kekayaan

Selain mendatangkan keuntungan dan penghasilan tetap investasi juga bisa dijadikan sebagai alat yang bisa mengamankan kekayaan. Pasalnya, jika kita salah dalam mengelola harta, maka harta tersebut akan mudah berkurang atau bahkan habis. Sedangkan jika harta tersebut dialokasikan untuk investasi, maka nilainya justru akan bertambah.

Karena uang yang kita simpan punya risiko penurunan nilai akibat inflasi. Semua negara tidak ada yang bisa menjamin keamanan harta dari inflasi. Oleh karena itu, praktik investasi bisa berfungsi untuk menghindari risiko inflasi dan bahkan bisa membantu perekonomian baik untuk pribadi, badan usaha dan dalam lingkup nasional. Jika perekonomian suatu negara baik, maka akan bisa mencegah terjadinya krisis ekonomi.

4. Mempersiapkan pernikahan

Saat ini sudah banyak pemuda yang mempersiapkan pernikahan dengan berinvestasi. Dengan berinvestasi, mereka bisa terhindar dari sikap boros dan lebih matang dalam mempersiapkan pernikahannya.

Biaya resepsi pernikahan juga semakin tahun semakin tinggi, jadi tidak cukup hanya mengandalkan tabungan. Tabungan memang penting, namun untuk menambah percepatan bisa juga menyisihkan tabungan untuk investasi.

5. Untuk dana pendidikan

Setiap orang tua tentu akan menyiapkan kebutuhan anaknya salah satunya di bidang pendidikan. Tujuan investasi untuk dana pendidikan ini bisa bermanfaat di kemudian hari supaya pendidikan anak bisa terjamin dan mendapatkan pendidikan yang layak.

Investasi untuk dana pendidikan perlu dipersiapkan karena biaya pendidikan setiap tahun selalu meningkat. Anda bisa mengalokasikan sebagian penghasilan untuk dana pendidikan melalui berbagai jenis instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan investasi, kebutuhan dan profil risikonya.

Misalnya investasi emas, karena emas merupakan instrumen yang nilainya selalu terjaga dan cenderung meningkat setiap tahunnya. Jadi sangat sesuai untuk dijadikan tujuan investasi untuk menabung untuk dana pendidikan anak.

Manfaat Investasi

Investasi selain digunakan untuk menghasilkan keuntungan, juga akan mempengaruhi gaya hidup seorang investor, misalnya menjadi lebih hemat, karena akan menyisihkan penghasilan untuk investasi, bukan untuk membeli barang-barang yang tidak perlu.

Berikut beberapa manfaat investasi yang bisa seorang investor rasakan, terutama jika memulai sejak dini:

  • Investasi bermanfaat untuk menambah aset atau harta kekayaan. Setiap instrumen investasi yang dimiliki seperti emas, bangunan, tanah akan terus mengalami kenaikan harga, sehingga akan menambah kekayaan.
  • Investasi bermanfaat untuk menghindari hutang. Seorang investor biasanya akan lebih memilih untuk menghindari membeli barang dengan cara berhutang. Karena mereka sadar bahwa berhutang akan mengurangi peluang untuk investasi.
  • Investasi bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan di masa depan. Seorang investor yang rutin berinvestasi berpeluang untuk mendapat penghasilan tambahan dari instrumen investasinya. Sampai kapan pun instrumen ini akan terus menghasilkan keuntungan berupa pendapatan tetap.

Risiko Investasi

Dari berbagai keunggulan dan peluang keuntungan yang bisa diperoleh dari investasi, namun tentu investasi juga mempunyai faktor risiko layaknya risiko bisnis lainnya, seperti kerugian kehilangan modal. Supaya kita bisa nyaman berinvestasi, sebaiknya juga harus mengetahui tentang apa saja faktor risiko investasi.

Ada beberapa risiko investasi yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini di antaranya akibat kondisi makro ekonomi, jenis instrumen investasi yang tidak likuid, suku bunga dan kondisi pasar yang tidak stabil.

1. Risiko suku bunga (interest rate risk)

Risiko suku bunga adalah risiko penurunan nilai instrumen hutang berbunga, biasanya terjadi pada obligasi dan saham preferen. Jika nilai suku bunga turun, maka nilai pengembalian juga akan turun.

2. Risiko bisnis

Risiko bisnis misalnya terjadi kebangkrutan pada perusahaan tertentu, misalnya pada instrumen saham. Jika sebuah perusahaan bangkrut, maka asetnya akan dilikuidasi untuk membayar pemegang saham, yang tentunya nilainya tidak sebanding dengan investasi yang sudah dikeluarkan pemodal.

Maka disarankan untuk melakukan diversifikasi untuk mengurangi risiko bisnis.

3. Risiko inflasi

Ketika terjadi inflasi, nilai mata uang suatu negara akan menurun, sehingga aset dan pendapatan akan tergerus. Inflasi berkaitan erat dengan konsep time value of money (TVM).

4. Risiko likuiditas

Risiko likuiditas adalah kesulitan dalam mencairkan investasi, biasanya terjadi pada instrumen properti. Meskipun semua orang membutuhkan bangunan untuk tinggal atau bekerja, namun transaksi properti biasanya melibatkan jumlah yang besar, sehingga terkadang properti mengalami kendala dalam penjualan.

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto

Pratomo Eryanto memiliki motto "Investasi tidak harus membosankan". Sebagai penggiat dunia pasar saham, Pratomo memiliki misi meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *